Keuangan

Asuransi di Era Digital

Jakarta – Perkembangannya teknologi yang semakin cepat membuat masyarakat menuntut akses layanan keuangan yang cepat dan praktis, tidak hanya di perbankan, tetapi jiga di industri asuransi.

Sehingga tidak heran, banyak perusahaan Asuransi terus berbenah dan memperkuat layanan digital, demi mempertahankan dan memperkuat bisnisnya.

Seperti diketahui, industri asuransi di Indonesia berkembang pesat, didorong oleh meningkatnya standar hidup dan kesadaran kelas menengah terhadap pentingnya produk asuransi dan investasi. Jika hal ini tidak dimanfaatkan dengan baik, bukan tidak mungkin perusahaan asuransi yang belum go digital ditinggalkan nasabah.

Tahun 2018, banyak perusahaan asuransi yang mengembangkan produknya dengan layanan digital, sebut saja PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia Tbk (Tugu Insurance) telah meluncurkan aplikasi t-drive.

Dengan aplikasi ini, nantinya para pengendara dapat dengan mudah mendapatkan edukasi mengenai berkendara yang baik ditambah edukasi mengenai pentingnya perlindungan asuransi bagi pengendara.

Dengan aplikasi ini untuk pengguna umum pengendara bisa memantau dan mengukur kinerja pengemudi mulai dari pagi hingga malam hari dalam aspek kecepatan, akselerasi, menikung, pengereman dan penggunaan ponsel serta dapat mengukur emisi C02 yang dikeluarkan pada kendaraan.

Sementara khusus untuk pemilik polis Tugu Insurance. Apabila pengemudi mengalami kecelakaan dan membutuhkan pelayanan darurat maka, pengemudi dapat menggunakan aplikasi ini untuk mengirim lokasinya.

Selanjutnya Tugu Real Experience atau t rex (Layanan ERA 24 Jam) akan datang ke tempat kejadian secepat mungkin dan memberikan penanganan darurat pertama bagi kendaraanmu.

Selain itu PT Asuransi Astra Buana (Asuransi Astra) juga tetap fokus menggenjot produk digital di tahun ini. Pasalnya, karakter konsumen saat ini dinilai mulai bergeser kepada produk digital.

Apalagi kata CEO Asuransi Astra, Rudy Chen
jumlah penduduk Indonesia mayoritas berusia muda dan masih akan terus bertambah lagi.

“Kaum milenial ini pun sangat familiar dengan digital. Sehingga kita melihat adanya peluang untuk segmen baru yang sesuai kebutuhan,” jelas Rudy saat bincang-bincang dengan media di Bali akhir tahun lalu.

Saat ini, produk digital Asuransi Astra sendiri telah disebar ke Jakarta, Surabaya, Bandung, Tangerang, dan Bekasi. Namun, persebaran produk digital lanjutnya tidak akan diekspansi ke seluruh wilayah di Indonesia, mengingat masih ada masyarakat yang lebih memilih ke kantor cabang.

Belum lama ini, Asuransi Astra meluncurkan produk asuransi digital berupa asuransi kecelakaan, asuransi pendidikan, asuransi properti, dan perjalanan.

Saat ini portofolio bisnis Asuransi Astra masih didominasi oleh asuransi otomotif dari segmen ritel sebesar 50%. Sementara sisanya, sebesar 30% dari segmen komersial, dan kesehatan 15%. (*)

Dwitya Putra

Recent Posts

Tok! Harvey Moeis Divonis 6,5 Tahun Penjara dalam Kasus Korupsi Timah

Jakarta - Terdakwa Harvey Moeis dinyatakan bersalah atas tindak pidana korupsi pada penyalahgunaan izin usaha… Read More

7 mins ago

440 Ribu Tiket Kereta Api Ludes Terjual, KAI Daop 1 Tambah Kapasitas untuk Libur Nataru

Jakarta - PT KAI (Persero) Daop 1 Jakarta terus meningkatkan kapasitas tempat duduk untuk Kereta… Read More

34 mins ago

Aksi Mogok Massal Pekerja Starbucks Makin Meluas, Ada Apa?

Jakarta – Starbucks, franchise kedai kopi asal Amerika Serikat (AS) tengah diterpa aksi pemogokan massal… Read More

50 mins ago

Mandiri Bagikan Ribuan Paket Natal, Sembako-Kebutuhan Sekolah untuk Masyarakat Marginal

Jakarta - Dalam rangka menyambut Natal 2024, Bank Mandiri menegaskan komitmennya untuk berbagi kebahagiaan melalui… Read More

2 hours ago

Simak! Jadwal Operasional Bank Mandiri, BCA, BRI, BNI, dan BSI Selama Libur Nataru

Jakarta – Sejumlah bank di Indonesia melakukan penyesuaian jadwal operasional selama libur perayaan Natal dan… Read More

2 hours ago

Siap-Siap! Transaksi E-Money dan E-Wallet Terkena PPN 12 Persen, Begini Hitungannya

Jakarta - Masyarakat perlu bersiap menghadapi kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12 persen pada 2025. Salah… Read More

4 hours ago