Keuangan

Asuransi Bintang Bukukan Premi Bruto Rp341,09 Miliar

Jakarta — PT Asuransi Bintang Tbk mencatatkan kenaikan premi bruto sebesar 2,11 persen secara setahunan menjadi Rp341,09 miliar per Oktober 2019, dari Rp334,03 miliar pada Oktober 2018.

“Peningkatan premi bruto sebesar 2,11 persen, yang dikontribusikan terutama dari jenis asuransi motor vehicle, property, varia dan marine hull,” tukas Presiden Direktur Asuransi Bintang, Hastanto Sri Margi Widodo dalam gelaran public expose perseroan di Jakarta, Kamis (19/12).

Berdasarkan paparan manajemen perseroan, dari sisi premi reasuransi sebesar Rp145,50 miliar, naik 21,80 persen dari Rp119,46 miliar.

Adapun klaim netto meningkat signifikan mencapai 41,20 persen dari Rp56,28 miliar menjadi Rp79,46 miliar. Peningkatan klaim tahun ini terutama dari jenis asuransi property dan motor vehicle. “Sebagai konsekuensi umum dari peningkatan pendapatan premi bruto sebesar 12,68 persen dan peningkatan portfolio risiko sebesar kurang lebih 40 persen yang terjadi pada tahun sebelumnya,” jelas Widodo.

“Tahun 2019 masih banyak efek oleh proses klaim-klaim gempa Palu dan Lombok masih ada proses ya. Seperti business interuption seperti apa kan kita tunggu. Lalu juga riot-nya seperti apa, itu baru bisa finalnya tahun ini. Efek jadi credit over ke 2019. Klaim properti masih paling tinggi,” terangnya lagi.

Sementara itu dari sisi hasil underwriting dan hasil investasi masing-masing turun 22,44 persen dan tumbuh 30,26 persen menjadi Rp89,41 miliar dan Rp12,14 miliar. Sedangkan beban usaha turun 21,52 persen menjadi Rp94,41 miliar.

“Terkait underwriting strategies kita strick, kita lihat kalau ada bisnis secara konsep nggak making money 2019 kita lakukan pengetatan. Tahun lalu market tumbuh 5 persen, kita 12,5 persen. Tahun ini memang ada peningkatan,” imbuh Widodo.

Lalu laba usaha mampu tumbuh 65,94 persen menjadi Rp7,14 miliar. Demikian Asuransi Bintang membukukan laba sebelum pajak sebesar Rp6,39 miliar per Oktober 2019, naik 4,45 persen dari Rp6,12 miliar pada periode sama tahun Lalu.

“2019 penurunan pertumbuhan laba, pertama akibat peningkatan klaim yang terjadi sampai Rp12 miliar. Kalau klaim sama dengan tahun lalu sebenarnya laba kita meningkat. Kedua, pertumbuhan 2,1 persen tp biaya manajemen bisa turun sampai 4 persen. Lalu hasil investasi di 2018 ada yang nggak biasa, revaluasi kurang investasi. Sementara revaluasi di 2017 begitu tinggi,” papar Jenry Cardo Manurung, Direktur Asuransi Bintang.

Terkait dengan public expose Rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB), perseroan menunjuk dan mengangkat Zafar Dinesh Idham sebagai direktur kepatuhan, yang sebelumnya menjabat sebagai anggota Dewan komisaris. (*)

Paulus Yoga

Recent Posts

Berpotensi Dipercepat, LPS Siap Jalankan Program Penjaminan Polis pada 2027

Poin Penting LPS membuka peluang percepatan implementasi Program Penjaminan Polis (PPP) dari mandat 2028 menjadi… Read More

5 hours ago

Program Penjaminan Polis Meningkatkan Kepercayaan Publik Terhadap Industri Asuransi

Berlakunya Program Penjaminan Polis (PPP) yang telah menjadi mandat ke LPS sesuai UU No. 4… Read More

6 hours ago

Promo Berlipat Cicilan Makin Hemat dari BAF di Serba Untung 12.12

Poin Penting BAF gelar program Serba Untung 12.12 dengan promo besar seperti diskon cicilan, cashback,… Read More

9 hours ago

BNI Dorong Literasi Keuangan dan UMKM Naik Kelas Lewat Partisipasi di NFHE 2025

Poin Penting BNI berpartisipasi dalam NFHE 2025 untuk memperkuat literasi keuangan dan mendorong kesehatan finansial… Read More

10 hours ago

wondr BrightUp Cup 2025 Digelar, BNI Perluas Dukungan bagi Ekosistem Olahraga Nasional

Poin Penting BNI menggelar wondr BrightUp Cup 2025 sebagai ajang sportainment yang menggabungkan ekshibisi olahraga… Read More

10 hours ago

JBS Perkasa dan REI Jalin Kerja Sama Dukung Program 3 Juta Rumah

Poin Penting JBS Perkasa dan REI resmi bekerja sama dalam penyediaan pintu baja Fortress untuk… Read More

12 hours ago