Gedung DPR; Menyetujui RUU APBN 2016. (Foto: Budi Urtadi)
DPR-RI meminta agar pemerintah dapat mencapai target-target asumsi makro di 2016 yang sudah disepakati. Rezkiana Nisaputra
Jakarta–Komisi XI Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR-RI) dan pemerintah menyetujui asumsi makro dalam Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (RAPBN) 2016. Asumsi untuk pertumbuhan ekonomi 2016 disepakati 5,3% dari sebelumnya yang sebesar 5,5%.
Sementara untuk nilai tukar Rupiah terhadap Dolar diasumsikan berada pada level Rp13.900 per USD setelah direvisi dari asumsi sebelumnya yakni Rp13.400 per USD. Ketua Komisi XI DPR-RI, Fadel Muhammad mengatakan, pihaknya mendukung pemerintah dan berharap asumsi-asumsi ini dapat tercapai.
“Kami ingin mengingatkan pemerintah bahwa kami mendukung pemerintah. Tapi jangan sampai dukungan kami ini dinodai dalam artian target-target pertumbuhan tidak tercapai,” ujar Fadel di Gedung Parlemen, Jakarta, Selasa, 22 September 2015.
Selain asumsi pertumbuhan ekonomi dan nilai tukar Rupiah terhadap Dolar, DPR dan pemerintah juga menyepakati asumsi untuk inflasi 2015 sebesar 4,7%, suku bunga SPN 3 bulan 5,5%, tingkat pengangguran 5,2%-5,5%, tingkat kemiskinan 9%-10%, Indeks Gini Rasio 0,39, dan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) 70,1.
“Ini merupakan kesimpulan paling pokok dalam rapat kali ini. Semoga target-target ini bisa tercapai dan jangan sampai tidak tercapai,” tukas Fadel.
Di tempat yang sama Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus D.W. Martowardojo menambahkan, pihaknya sepakat dengan asumsi pertumbuhan ekonomi dan nilai tukar Rupiah yang di sepakati masing-masing 5,3% dan Rp13.900 per USD di 2016 mendatang. Menurutnya, BI sangat nyaman Rupiah berada di level tersebut.
“Kami sepakat, kami nyaman dengan angka itu (Rp13.900 per USD). Suku bunga SPN juga sudah oke,” tutup Agus. (*)
Poin Penting Menurut Asuransi Jasindo mobilitas tinggi memicu potensi kecelakaan dan kejahatan, sehingga perlindungan risiko… Read More
Poin Penting Pemerintah menyelamatkan lebih dari Rp6,6 triliun keuangan negara, sebagai langkah awal komitmen Presiden… Read More
Poin Penting Bank Mandiri menerapkan perlakuan khusus kredit bagi debitur terdampak bencana di Aceh, Sumut,… Read More
Poin Penting BNI menyalurkan kredit Rp822,59 triliun per November 2025, naik 11,23 persen yoy—melampaui pertumbuhan… Read More
Poin Penting BSI menyiagakan 348 kantor cabang di seluruh Indonesia selama libur Natal 2025 dan… Read More
Poin Penting Harga emas Pegadaian turun jelang libur Nataru 2025/2026, dengan emas Galeri24 turun Rp22.000… Read More