Ilustrasi: Gedung Astra International/istimewa
Jakarta – PT Astra International Tbk (ASII) telah membukukan kinerja keuangannya di sepanjang 2023. Astra International berhasil meraup laba bersih Rp33,83 triliun, naik 16,91 persen dibandingkan tahun sebelumnya yang tercatat Rp28,94 triliun.
Presiden Direktur Astra International, Djony Bunarto Tjondro, mengatakan raihan laba tersebut didorong pendapatan bersih konsolidasian grup pada tahun 2023 sebesar Rp316,56 triliun atau meningkat 5,04 persen dari Rp301,37 triliun.
“Kenaikan laba bersih ini merefleksikan peningkatan kinerja dari hampir seluruh divisi bisnis grup, terutama bisnis otomotif dan jasa keuangan,” ucap Djony dalam keterangan resmi di Jakarta, 27 Februari 2024.
Baca juga: FIF Group Bukukan Laba Bersih Rp4,10 Triliun di 2023, Naik 29,42 Persen
Secara rinci dari laba bersih bisnis otomotif, mengalami peningkatan sebanyak 18,09 persen di sepanjang 2023 menjadi Rp11,41 triliun dari tahun sebelumnya Rp9,66 triliun.
Peningkatan bisnis otomotif tersebut didukung oleh penjualan sepeda motor sebanyak 22 persen menjadi 4,9 juta unit dan laba bersih bisnis komponen otomotif sebesar 39 persen menjadi Rp1,8 triliun.
Sementara itu, dari sisi laba bersih divisi jasa keuangan turut mengalami kenaikan sebanyak 30,11 persen menjadi Rp6,03 triliun di tahun 2023 dari tahun sebelumnya yang tercatat Rp7,85 triliun.
Baca juga: Laba Bersih BFI Finance Menyusut 9,02 Persen Jadi Rp1,6 Triliun
Kenaikan laba bersih divisi jasa keuangan tersebut didukung oleh peningkatan kontribusi nilai pembiayaan baru pada bisnis pembiayaan konsumen sebanyak 15 persen menjadi Rp117,3 triliun.
Adapun, sisanya laba bersih ASII ditopang oleh divisi alat berat, pertambangan, konstruksi, dan energi sebanyak Rp12,66 triliun, divisi agribisnis Rp841 miliar, divisi infrastruktur dan logistik Rp973 miliar, divisi teknologi informasi sebesar Rp109 miliar, serta divisi properti Rp142 miliar. (*)
Editor: Galih Pratama
Poin Penting Hashim Djojohadikusumo meraih penghargaan “Inspirational Figure in Environmental and Social Sustainability” berkat perannya… Read More
Poin Penting Mirae Asset merekomendasikan BBCA dan BMRI untuk 2026 karena kualitas aset, EPS yang… Read More
Poin Penting Indonesia menegaskan komitmen memimpin upaya global melawan perubahan iklim, seiring semakin destruktifnya dampak… Read More
Poin Penting OJK menerbitkan POJK 29/2025 untuk menyederhanakan perizinan pergadaian kabupaten/kota, meningkatkan kemudahan berusaha, dan… Read More
Poin Penting Sebanyak 40 perusahaan dan 10 tokoh menerima penghargaan Investing on Climate 2025 atas… Read More
Poin Penting IHSG ditutup melemah 0,09% ke level 8.632 pada 5 Desember 2025, meski beberapa… Read More