Jakarta – Astra Financial mencatatkan peningkatan performa bisnis yang positif selama kuartal pertama tahun 2022. Hal tersebut dapat dilihat dari pertumbuhan aset Astra Financial yang meningkat menjadi Rp142 triliun per Maret 2022, dari Rp135 triliun pada 31 Desember 2021. Selain itu, Astra Financial juga membukukan pertumbuhan laba sebesar 50% menjadi Rp1,5 triliun dibandingkan kuartal pertama tahun 2021 senilai Rp985 miliar.
Pertumbuhan bisnis tersebut utamanya didukung oleh sejumlah inovasi digital dan peluncuran produk baru. Di samping itu, peningkatan mobilitas masyarakat membuat permintaan terhadap produk otomotif dan layanan keuangan dari Astra mengalami peningkatan.
Peningkatan performa pada kuartal pertama 2022 juga merupakan kontribusi dari peningkatan nilai pembiayaan pada beberapa perusahaan di dalam Astra Financial, antara lain laba bersih dari perusahaan yang fokus pada pembiayaan mobil (ACC dan TAF) yang meningkat 55% menjadi Rp 385 miliar, kontribusi laba bersih dari bisnis pembiayaan sepeda motor (FIFGROUP) yang meningkat 83% menjadi Rp 751 miliar, pembiayaan baru yang disalurkan oleh bisnis pembiayaan alat berat (SANF dan KAF) yang meningkat sebesar 141% menjadi Rp 3,3 triliun, serta Asuransi Astra sebagai perusahaan asuransi umum yang mencatat peningkatan laba bersih sebesar 9% menjadi Rp 341 miliar.
Di luar itu semua, Astra Financial yang telah mengembangkan layanan financial technology (Fintech), turut mendapatkan keuntungan dari sektor tersebut. Sejumlah brand fintech milik Astra Financial, seperti Maucash, Moxa, AstraPay, dan SEVA telah menunjukkan taringnya.
Sampai dengan Mei 2022, AstraPay telah mencapai 5 juta registered user dan GTV sebesar Rp11,3 triliun. Di sisi lain, Maucash sudah menyalurkan pinjaman lebih dari Rp3,2 triliun kepada 1,18 juta borrower. Moxa saat ini sudah memiliki 1,78 juta registered user dengan jumlah GMV mencapai 579 miliar. Hal ini tercapai dengan optimalisasi ekosistem Astra untuk memberikan layanan yang terbaik kepada pengguna jasa keuangan Astra Financial.
“Kami bersyukur semakin membaiknya pengelolaan pandemi telah berdampak kepada pertumbuhan ekonomi Indonesia. Hal ini berpengaruh positif terhadap bisnis Astra Financial di kuartal pertama 2022. Kondisi ini tentunya akan menjadi semangat bagi kami untuk terus berinovasi dan memberikan layanan keuangan yang prima kepada masyarakat,” ucap Suparno Djasmin selaku Director in Charge Astra Financial, di Jakarta, dikutip Kamis, 23 Juni 2022.
Astra Financial pun memanfaatkan peluang dari ajang Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2022 untuk melayani masyarakat lebih optimal. Komitmen Astra Financial untuk mendukung industri otomotif di Indonesia telah diimplementasikan dengan menjadi sponsor utama Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2022 untuk keempat kalinya, yaitu mulai tahun 2018, 2019, dan terakhir di 2021 lalu.
Lebih lanjut, Suparno Djasmin mengutip data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (GAIKINDO) menyatakan bahwa penjualan mobil secara nasional pada kuartal pertama 2022 bertumbuh sebesar 41%, yaitu dari 187.026 unit menjadi 263.822 unit.
“Memanfaatkan momentum pertumbuhan ini, Astra Financial fokus untuk memberikan layanan keuangan yang prima. Seluruh layanan keuangan mulai dari pembiayaan kendaraan, asuransi, hingga fintech kami persiapkan untuk memberikan layanan pembiayaan yang mudah, nyaman, dan aman, termasuk di GIIAS tahun ini,” jelas Suparno. Steven Widjaja
Jakarta - PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) buka suara terkait isu serangan ransomware terhadap… Read More
Jakarta– Di Industri musik Tanah Air, nama Fajar Satritama sudah tidak asing terdengar. Ia dikenal… Read More
Jakarta - Mahkamah Agung (MA) telah mengeluarkan putusan kasasi yang diajukan PT Sri Rejeki Isman… Read More
Jakarta - Setelah didera kerugian selama empat tahun berturut-turut, KB Bukopin Finance (KBBF) mulai bangkit… Read More
Jakarta - Stasiun Whoosh Karawang akan resmi melayani penumpang mulai 24 Desember 2024. Pembukaan ini… Read More
Jakarta – Pemerintah tengah mempersiapkan aturan mengenai revisi kebijakan Devisa Hasil Ekspor (DHE) Sumber Daya Alam (SDA)… Read More