Info Anda

Astra Agro Dorong Penguatan GCG dan ESG

Poin Penting

  • Astra Agro menegaskan penguatan GCG dijalankan sebagai nilai inti bisnis untuk menjaga integritas, transparansi, dan ketahanan usaha, bukan sekadar mengejar penghargaan.
  • Terintegrasi dengan ESG: Penerapan GCG mencakup kebijakan antikorupsi, pengelolaan lingkungan, perlindungan hak pekerja, serta penghormatan HAM yang dijalankan konsisten
  • Tata kelola yang solid memperkuat pengelolaan keuangan, efisiensi aset, dan dukungan terhadap target Net Zero Emission, sekaligus membangun kepercayaan pemangku kepentingan.

Jakarta – PT Astra Agro Lestari Tbk (Astra Agro) menegaskan bahwa penguatan tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance/GCG) merupakan fondasi utama keberlanjutan bisnis, bukan semata mengejar pengakuan atau penghargaan.

Prinsip integritas, transparansi, dan akuntabilitas yang konsisten diterapkan perseroan menjadi kunci dalam menjaga ketahanan usaha di tengah dinamika industri dan tuntutan publik yang kian tinggi.

Komitmen tersebut tercermin dari penerapan prinsip GCG yang terintegrasi dengan agenda keberlanjutan di seluruh lini operasional Astra Agro. Mulai dari kebijakan antikorupsi yang tegas, penerapan kode etik yang komprehensif, hingga sistem pencegahan gratifikasi yang transparan, seluruhnya dirancang sebagai mekanisme kontrol internal untuk memastikan praktik bisnis yang beretika dan bertanggung jawab.

Baca juga: Begini Cara Astra Agro Lestari Dukung Kontribusi Industri Sawit Wujudkan NZE

Dalam aspek lingkungan, penguatan tata kelola diwujudkan melalui kepatuhan regulasi, pengelolaan limbah yang terukur, serta pemantauan kualitas lingkungan secara berkelanjutan.

Pendekatan ini tidak hanya berorientasi pada pemenuhan standar, tetapi juga memastikan bahwa aktivitas operasional perseroan sejalan dengan upaya perlindungan ekosistem dan pengurangan dampak lingkungan jangka panjang.

Sementara pada dimensi sosial dan hak asasi manusia, Astra Agro menempatkan perlindungan pekerja dan komunitas lokal sebagai bagian tak terpisahkan dari GCG. Pemenuhan hak pekerja, penerapan keselamatan dan kesehatan kerja (K3), pelatihan berkelanjutan, serta mekanisme pengaduan yang memadai menjadi instrumen tata kelola untuk menjaga hubungan industrial yang sehat dan berkeadilan.

Direktur Astra Agro Lestari Tingning Sukowignjo menegaskan, penguatan GCG merupakan proses berkelanjutan yang harus terus diperbaiki dan disempurnakan. Menurutnya, integritas dan transparansi bukan hanya kewajiban kepatuhan, melainkan nilai yang membentuk karakter perusahaan dalam menjalankan bisnis.

“Prinsip nol-deforestasi, konservasi lahan gambut, penghormatan hak asasi manusia, serta keterbukaan informasi telah menjadi DNA Astra Agro dalam membangun kepercayaan pemangku kepentingan,” ujarnya.

Dari sisi ketahanan korporasi, tata kelola yang solid juga tercermin pada pengelolaan keuangan yang pruden, struktur modal yang kuat, serta efisiensi aset yang berkelanjutan.

Fondasi finansial ini menopang kemampuan perseroan dalam menjaga keberlangsungan usaha sekaligus mendukung agenda lingkungan dan sosial, termasuk kontribusi terhadap target Net Zero Emission dan pengurangan emisi gas rumah kaca.

Baca juga: Astra Dukung Indonesia Tampilkan Inisiatif Net Zero di COP30 Brasil

Dengan demikian, bagi Astra Agro, GCG bukan sekadar alat untuk meraih apresiasi eksternal, melainkan pilar utama dalam memastikan bisnis yang berintegritas, berkelanjutan, dan mampu memberikan dampak positif bagi masyarakat serta lingkungan dalam jangka panjang.

Atas komitmen tersebut, Astra Agro mendapatkan penghargaan Indeks Integritas Bisnis Lestari (INSTAR) 2025 atas komitmen perseroan dalam menjaga tata kelola yang baik serta prinsip keberlanjutan yang telah menjadi DNA bisnis.

Penghargaan INSTAR merupakan kegiatan independen yang bertujuan untuk menilai dan memverifikasi laporan ESG (Environmental, Social, Governance) berbagai perusahaan di Indonesia berdasarkan data publik dan praktik nyata di lapangan. (*)

Galih Pratama

Recent Posts

Jaga Stabilitas Rupiah, BI Tahan Suku Bunga Acuan di Level 4,75 Persen

Poin Penting BI menahan suku bunga acuan (BI Rate) di 4,75%, selaras dengan proyeksi inflasi… Read More

1 min ago

KB Bank Kucurkan Pembiayaan Rp110 M Dukung Pengembangan Brawijaya Hospital Tangerang

Poin Penting KB Bank salurkan pembiayaan Rp110 miliar untuk mendukung pengembangan Brawijaya Hospital Tangerang melalui… Read More

17 mins ago

Tirta Mahakam Resources (TIRT) Terus Jalankan Transformasi Bisnis Jasa Angkutan Laut

Poin Penting TIRT fokus transformasi bisnis dari industri kayu lapis ke jasa angkutan laut dan… Read More

40 mins ago

Hans Patuwo Gantikan Patrick Walujo sebagai CEO Grup GoTo

Poin Penting Hans Patuwo resmi ditunjuk sebagai CEO dan Direktur Utama GoTo usai RUPSLB, menggantikan… Read More

2 hours ago

IHSG Sesi I Lanjut Ditutup Menguat ke Posisi 8.715, Infrastruktur Jadi Penopang Utama

Poin Penting IHSG sesi I menguat 0,33 persen ke level 8.715, dengan nilai transaksi mencapai… Read More

3 hours ago

Bakti BCA dan Nicholas Saputra Dampingi Penenun Sumba Timur Hadirkan Wastra Warna Alam

Poin Penting Bakti BCA bersama WARLAMI mendampingi 50 penenun Sumba Timur mengembangkan wastra warna alam… Read More

3 hours ago