Jakarta – PT Asuransi Kredit Indonesia atau Askrindo (Persero) menjalin sinergi BUMN dengan PT Pegadaian (Persero). Sinergi BUMN dituangkan dalam bentuk MoU yang ditandatangani oleh Direktur Utama Askrindo, Andrianto Wahyu Adi dan Direktur Utama Pegadaian, Kuswiyoto di Jakarta, Selasa (30/7).
Direktur Utama Askrindo Andrianto Wahyu Adi mengatakan, ruang lingkup MoU antara PT Askrindo (Persero) dengan PT Pegadaian (Persero) tujuan utamanya adalah kerjasama agen penjualan produk, di mana nantinya agen penjualan kedua belah pihak berfungsi sebagai resiprokal untuk memasarkan produk.
“Jadi kedepan Pegadaian, akan menawarkan program referral terhadap pegawai Askrindo untuk membuka tabungan emas Pegadaian, serta menawarkan produk investasi untuk pegawai Askrindo serta produk lainnya yang dimiliki oleh Pegadaian,” ujarnya.
Selain itu, dari MOU ini Pegadaian dapat melakukan akuisisi penjualan produk Personal Accident dan Travel Insurance kepada agen penjualan mereka, melalui aplikasi keagenan yang dimiliki oleh Askrindo. Dan tidak menutup kemungkinan untuk kolaborasi penjualan produk-produk asuransi lain kedepannya.
“Saat ini, Pegadaian juga sudah bekerjasama dengan Askrindo untuk beberapa produk antara lain di penjaminan kredit, dimana untuk saat ini Askred untuk Produk “Kreasi” Kredit Agunan Fidusia,” ucapnya.
Lebih lanjut dirinya mengungkapkan, bahwa Sinergi BUMN yang terjalin Askrindo dan Pegadaian ini diharapkan dapat semakin menunjang upaya Askrindo dalam mengembangkan bisnis perusahaan yang secara berkelanjutan.
“Melalui penandatanganan komitmen kerjasama ini, sinergi yang telah terjalin bersama Pegadaian ini juga kedepan akan kita perluas terhadap lini layanan lainnya yang tentunya dapat mendukung upaya peningkatan layanan kedua belah pihak,” imbuhnya (*)
Poin Penting IHSG menguat 1,46 persen ke 8.632,76, mendorong kapitalisasi pasar BEI naik 1,39 persen… Read More
Poin Penting OJK dan Polda Kalimantan Utara menuntaskan penyidikan dugaan tindak pidana perbankan di Bank… Read More
Poin Penting IHSG naik 1,46 persen ke level 8.632,76, diikuti kenaikan kapitalisasi pasar 1,39 persen… Read More
Poin Penting NII BTN melonjak 44,49 persen yoy menjadi Rp12,61 triliun pada kuartal III 2025,… Read More
Poin Penting LPS membuka peluang percepatan implementasi Program Penjaminan Polis (PPP) dari mandat 2028 menjadi… Read More
Berlakunya Program Penjaminan Polis (PPP) yang telah menjadi mandat ke LPS sesuai UU No. 4… Read More