Moneter dan Fiskal

Asian Games Topang Ekonomi Jakarta di Kuartal III

Jakarta – Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) DKI Jakarta memperkirakan, pertumbuhan ekonomi DKI Jakarta di kuartal III 2018 berada dikisaran 6,3-6,7 persen (yoy). Kondisi ini menunjukkan bahwa pertumbuhan ekonomi ibu kota sudah kembali membaik di kisaran 6 persen setelah melambat di kuartal I dan II 2018.

Kepala Tim Advisory dan Ekonomi Keuangan Kantor Perwakilan BI DKI Jakarta, M. Cahyaningtyas mengatakan, meningkatnya konsumsi masyarakat dan investasi dari perhelatan Asian Games 2018 dan Asian Para Games 2018 yang sudah berlangsung, telah menopang perekonomian DKI Jakarta di sepanjang kuartal III tahun ini.

“Jakarta masih terdampak dengan meningkatnya konsumsi dari banyak pertemuan sepanjang tahun ini. Jakarta berbeda dengan daerah lain yang kemungkinan ada perlambatan,” ujar Tyas dalam keterangannya yang dikutip di Jakarta, Sabtu, 3 November 2018.

Dia mengungkapkan, selama kuartal I dan kuartal II 2018 ini, ekonomi DKI Jakarta memang masih tumbuh namun sedikit melambat. Di periode pertama ekonomi DKI Jakarta hanya tumbuh 5,99 persen setelah tumbuh sebesar 6,22 persen di akhir 2017. Kemudian, pertumbuhan kembali melambat pada kuartal II 2018 menjadi 5,93 persen.

Menurutnya, kuartal III akan menjadi pertaruhan untuk melihat laju pertumbuhan sepanjang 2018, karena, kata dia, pertumbuhan ekonomi di kuartal IV tidak akan menggeliat seperti di kuartal III. Sedangkan untuk keseluruhan 2018, BI menargetkan pertumbuhan ekonomi DKI Jakarta bisa mencapai 6-6,4 persen.

Dia menjelaskan, penopang pertumbuhan ekonomi Jakarta masih didominasi oleh konsumsi rumah tangga, dan konsumsi pemerintah. Namun sejak kuartal I 2018, pertumbuhan konsumsi melambat di kisaran 5,48 persen. Hal itu diperparah dengan menurunnya konsumsi pemerintah yang minus hingga sebesar 4,2 persen.

“Jika kuartal III 2018, kita bisa tumbuh sesuai target, pertumbuhan di atas enam persen pada 2018 bisa saja tercapai,” ucapnya.

Sementara itu, Kepala Kantor Perwakilan BI DKI Jakarta Trisno Nugroho menambahkan, pemerintah Provinsi DKI Jakarta perlu mendorong sektor pariwisata agar menjadi sumber pertumbuhan ekonomi baru. Menurutnya destinasi wisata unggulan Jakarta, seperti Pulau Seribu, harus dipotimalkan untuk mendongkrak konsumsi masyarakat, dan investasi.

“Kita tidak bisa bergantung terus dengan industri, harusnya sudah menjadikan pariwisata sektor pertumbuhan baru. Selain Pulau Seribu, destinasi lainnya seperti Kota Tua dan Setu Babakan juga seharusnya bisa dioptimalkan,” tutupnya. (*)

Rezkiana Nisaputra

Recent Posts

BI Catat DPK Perbankan Tumbuh 8,5 Persen Jadi Rp9.217,9 Triliun

Poin Penting DPK Perbankan Tumbuh 8,5% yoy: Total dana pihak ketiga tercatat Rp9.217,9 triliun, didorong… Read More

27 mins ago

Serangan Siber Intai Multifinance, OJK Minta Lakukan Hal Ini

Poin Penting OJK minta multifinance perkuat keamanan siber sesuai POJK 4/2021. Clipan Finance terbaru terdampak… Read More

33 mins ago

Modal Ventura ke Fintech Makin Selektif, Ini Penjelasan OJK

Poin Penting OJK menyebut minat modal ventura ke fintech makin selektif, dipengaruhi risiko, prospek pertumbuhan,… Read More

45 mins ago

LPDB Optimis Penyaluran Dana Rp1,6 T ke Koperasi Rampung Akhir Tahun

Poin Penting Penyaluran dana LPDB ditargetkan tembus Rp1,6 triliun hingga akhir 2025. Mayoritas pembiayaan (≥80%)… Read More

50 mins ago

Kasus Roti’O Tolak Uang Tunai, BI Jelaskan Aturan Penggunaan Rupiah

Poin Penting BI menegaskan rupiah wajib diterima sebagai alat pembayaran di Indonesia, kecuali ada keraguan… Read More

1 hour ago

IHSG Lanjut Ditutup Merosot 0,71 Persen ke Level 8.584

Poin Penting IHSG kembali melemah 0,71% dan ditutup di level 8.584,78, dengan mayoritas saham dan… Read More

1 hour ago