Internasional

Asia Berpotensi Sumbang Dua Pertiga Pertumbuhan Ekonomi Dunia, RI Punya Andil?

Jakarta – Pada akhir 2023 lalu, Dana Moneter Internasional (IMF) memprediksi benua Asia akan mengalami pertumbuhan ekonomi sebesar 4,2 persen di 2024. Jumlah tersebut diperkirakan mencapai dua pertiga dari pertumbuhan ekonomi dunia.

Kendati demikian, melansir CNN pada Jumat, 19 Januari 2024, pertumbuhan ekonomi di benua ini harus bersiap melewati beberapa tantangan besar. Ini bisa dilihat dari dua negara dengan ekonomi terbesar di Asia, yakni Jepang dan Tiongkok, yang memiliki permasalahannya tersendiri.

Jepang misalnya, yang meskipun tingkat inflasinya membaik, namun masih mengalami pelemahan mata uang Yen (JPY). Tahun lalu, JPY merupakan mata uang terlemah terhadap Dolar Amerika Serikat (USD).

Baca juga: ASEAN Bakal Jadi Pusat Ekonomi Asia di 2024, Bagaimana Dengan Ekonomi RI?

Pun demikian halnya dengan Tiongkok, yang menurut IMF, akan mengalami perlambatan ekonomi menjadi 4,6 persen pada 2024. Bahkan, pertumbuhan ekonomi Negeri Tirai Bambu ini akan terus turun hingga jadi 3,5 persen tahun 2028 nanti.

Tantangan-tantangan yang akan dialami dua negara besar Asia ini memang berpotensi menghambat pertumbuhan Benua Kuning. Meskipun begitu, masih ada pihak yang optimis melihat prospek perekonomian di Asia, karena berbagai faktor. Misalnya, ada potensi perekonomian Tiongkok akan memulih.

“Ada kemungkinan ekonomi Tiongkok akan membaik. Ada beberapa pertanda baik, tapi ada juga hal-hal yang patut diwaspadai,” terang Kepala Bursa Efek Hong Kong (HKEX), Laura Cha kepada CNN.

Laura berharap, kalau industri properti di Tiongkok akan direstrukturisasi. Sebagai informasi, krisis ekonomi yang dialami Tiongkok ini salah satunya disebabkan karena kolapsnya bisnis properti di sana. Laura berujar, kalau perbaikan tengah berlangsung di sana.

“Selain itu, fundamental perekonomian di Asia juga terlihat baik. Produk Domestik Bruto (PDB) di Asia mencapai 37 persen dari PDB global, dan diestimasi akan mencapai 40 persen pada akhir dekade (2020-an),” lanjut Laura.

Indonesia Punya Andil?

Masih ada beberapa negara lain yang perlu diperhatikan dalam pertumbuhan ekonomi Asia. India misalnya, yang saat ini mempunyai PDB sebesar USD3,4 triliun, tertinggi ke-5 di dunia. Negara-negara Asia Tenggara (ASEAN) juga perlu diperhitungkan lantaran memiliki pasar yang dinamis dan demografi yang tengah berada di usia produktif.

Diungkapkan oleh Laura, bahwa India dan negara-negara ASEAN macam Vietnam, Malaysia, dan Indonesia memiliki peluang pertumbuhan ekonomi yang menjanjikan. Populasi negara-negara ini memiliki jumlah populasi besar, yang mayoritas masih muda dan produktif, sehingga peluang tumbuhnya besar.

Baca juga: Syailendra Capital:  Ekonomi AS Mulai Melambat, Meski Inflasi Turun

Faktor lain yang membuat perekonomian Asia pada tahun ini. perlu diperhatikan adalah berlangsungnya pemilihan umum (Pemilu) di beberapa negara. Bangladesh, India, Korea Selatan, Pakistan, Taiwan, dan tentunya, Indonesia, adalah negara-negara yang akan melangsungkan Pemilu tahun ini.

Berlangsungnya Pemilu di beberapa negara ini akan menentukan arah politik dan ekonomi negara, yang juga akan bersinggungan dengan kebijakan dari negara lain. Para pengamat menjelaskan kalau pada Pemilu ini, masyarakat sejatinya tidak mencari perubahan besar, namun melihat adanya keberlanjutan dari pemerintahan sebelumnya, termasuk dari sisi ekonomi. (*) Mohammad Adrianto

Galih Pratama

Recent Posts

Daftar Lengkap UMP 2026 di 36 Provinsi, Siapa Paling Tinggi?

Poin Penting Sebanyak 36 dari 38 provinsi telah menetapkan UMP 2026, sesuai PP 49/2025 yang… Read More

3 hours ago

UMP 2026 Diprotes Buruh, Begini Tanggapan Menko Airlangga

Poin Penting Pemerintah memastikan formulasi UMP 2026 telah memasukkan indikator ekonomi seperti inflasi, indeks alfa,… Read More

4 hours ago

Aliran Modal Asing Rp3,98 Triliun Masuk ke Pasar Keuangan RI

Poin Penting Modal asing masuk Rp3,98 triliun pada 22–23 Desember 2025, dengan beli bersih di… Read More

5 hours ago

Jasindo Ingatkan Pentingnya Proteksi Rumah dan Kendaraan Selama Libur Nataru

Poin Penting Menurut Asuransi Jasindo mobilitas tinggi memicu potensi kecelakaan dan kejahatan, sehingga perlindungan risiko… Read More

24 hours ago

Presiden Prabowo Tegaskan Komitmen Selamatkan Kekayaan Negara

Poin Penting Pemerintah menyelamatkan lebih dari Rp6,6 triliun keuangan negara, sebagai langkah awal komitmen Presiden… Read More

1 day ago

Bank Mandiri Berikan Relaksasi Kredit Nasabah Terdampak Bencana Sumatra

Poin Penting Bank Mandiri menerapkan perlakuan khusus kredit bagi debitur terdampak bencana di Aceh, Sumut,… Read More

1 day ago