News Update

Aset Perbankan Syariah Minimal 10% dari Induk

Jakarta– Otoritas Jasa Keuangan (OJK) berencana mewajibkan induk usaha perbankan syariah menyuntik modal anak setidaknya 10%. Dengan begitu, pertumbuhan aset perbankan syariah lebih banyak berkontribusi dalam perekonomian.

Deputi Dewan Komisioner OJK Bidang Pengaturan Perbankan, Mulya Siregar mengatakan, di dalam blue print OJK, kontribusi dan target aset  perbankan syariah di Indonesia sebesar 5% dari total aset industri perbankan pada 2012. Namun, kenyataannya target ini baru terjadi pada 2016. Hal itu juga terjadi karena ada konversi BPD Aceh menjadi syariah.

“Kita terus melakukan evaluasi. Ternyata, selama ini kita hanya fokus pada perkembangan perbankan syariah itu sendiri. Jadi ke depan kita akan rubah fokus kita pada berapa persentase subsidiary induk (aset perbankan syariah) menjadi 10%,” sebut Mulya Siregar pada acara Infobank Sharia Finance Award 2016 di Hotel International Mid Plaza, Jumat 30 September 2016.

Di dalam Roadmap perkembangan perbankan syariah di tahun 2016-2019, kata Mulya, rencana ini akan diterapkan. Dengan begitu, baik induk usaha konvensional maupun perbankan syariah akan sama-sama berkembang.

“Sebagian besar di Indonesia, perbankan syariah kan punya induk perbankan konvensional,” tambahnya. Adapun bagi bank syariah yang tidak memiliki induk perbankan konvensional, lanjut Mulya, OJK akan memiliki aturan khusus. Namun, saat ini Mulya enggan menyebut detail aturan ini.

(Baca juga : OJK Kaji KUR Bersubsidi Bank Syariah)

“Sampai saat ini belum ada aset perbankan syariah (anak usaha bank) yang mencapai 10% ,” sebut dia.

Dengan aturan ini, kata dia, regulator bermimpi agar perbankan syariah bisa berkontribusi lebih bagi perekonomian Indonesia. Beberapa faktor yang mendukung perkembangan perbankan syariah ke depan diantaranya adalah pertumbuhan ekonomi Indonesia yang merupakan salah satu tertinggi di Asia, banyaknya jumlah kelas menengah Tanah Air dan juga adanya tax amnesty.

“Kita memiliki instrumen dan instansi yang membuat perbankan syariah kita sebagai the biggest retail perbankan in the world,” tutupnya. (*)Gina Matuchah

Apriyani

Recent Posts

JBS Perkasa dan REI Jalin Kerja Sama Dukung Program 3 Juta Rumah

Poin Penting JBS Perkasa dan REI resmi bekerja sama dalam penyediaan pintu baja Fortress untuk… Read More

2 hours ago

Strategi Asuransi Tri Prakarta Perkuat Layanan bagi Nasabah

Poin Penting Tri Pakarta merelokasi Kantor Cabang Pondok Indah ke Ruko Botany Hills, Fatmawati City,… Read More

2 hours ago

Livin’ Fest 2025 Siap Digelar di Grand City Convex Surabaya, Catat Tanggalnya!

Jakarta - Bank Mandiri terus memperkuat dukungan terhadap pertumbuhan ekonomi wilayah dengan menghadirkan Livin’ Fest… Read More

3 hours ago

Hashim Djojohadikusumo Raih Penghargaan ‘Inspirational Figure in Environmental and Social Sustainability’

Poin Penting Hashim Djojohadikusumo meraih penghargaan “Inspirational Figure in Environmental and Social Sustainability” berkat perannya… Read More

17 hours ago

Dua Saham Bank Ini Patut Dilirik Investor pada 2026

Poin Penting Mirae Asset merekomendasikan BBCA dan BMRI untuk 2026 karena kualitas aset, EPS yang… Read More

18 hours ago

Hashim Soroti Pentingnya Edukasi Publik Terkait Perubahan Iklim

Poin Penting Indonesia menegaskan komitmen memimpin upaya global melawan perubahan iklim, seiring semakin destruktifnya dampak… Read More

19 hours ago