Surabaya–Kendati Indonesia merupakan salah satu negara dengan penduduk muslim terbesar, namun saat ini jumlah aset keuangan syariah di Indonesia masih kalah jika dibandingkan dengan Malaysia.
Demikian pernyataan tersebut seperti disampaikan oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani, di Surabaya, Jumat, 28 Oktober 2016. Menurutnya, aset keuangan syariah Indonesia baru mencapai sebesar US$40 miliar.
“Letak Indonesia dimana, padahal penduduk muslimnya besar, tapi aset keuangan syariah Indonesia masih US$40 miliar, sedangkan Malaysia US$415 miliar dan Iran US$345 miliar,” ujarnya.
Di menilai, industri keuangan syariah bisa berkontribusi untuk mendorong perekonomian Indonesia. Terlebih, kata dia, dalam 1 dekade terakhir, perkembangan industri keuangan syariah di Indonesia sangat pesat.
“Kita tahu keuangan syariah mengalami perkembangan sangat pesat paling enggak dalam satu dekade terakhir,” ucapnya.
Dia mengungkapkan, total aset industri keuangan syariah secara global pada 2014 sebesar US$1,88 triliun, dan diperkirakan mencapai US$3,2 triliun pada 2020 dimana sekitar US$2,6 triliun merupakan aset perbankan syariah global.
“Industri keuangan syariah di Indonesia masih sangat kecil, dan berada pada urutan ke-9,” tutup Sri Mulyani. (*)
Editor: Paulus Yoga
Jakarta - PT Prudential Life Assurance atau Prudential Indonesia mencatat kinerja positif sepanjang kuartal III-2024.… Read More
Jakarta - Di era digital, keinginan untuk mencapai kebebasan finansial pada usia muda semakin kuat,… Read More
Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat indeks pembangunan manusia (IPM) mencapai 75,08 atau dalam… Read More
Jakarta - PT Caturkarda Depo Bangunan Tbk (DEPO) hari ini mengadakan paparan publik terkait kinerja… Read More
Jakarta - Bank Indonesia (BI) melaporkan posisi Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia pada triwulan III 2024 tercatat… Read More
Jakarta - Wakil Menteri Koperasi (Wamenkop) Ferry Juliantono turun tangan mengatasi kisruh yang membelit Koperasi Produksi Susu… Read More