Jakarta – Negara-negara ASEAN menegaskan komitmen untuk memperkuat pertumbuhan ekonomi, serta mendorong stabilitas dan integrasi keuangan di kawasan ASEAN, di tengah ketidakpastian yang ditimbulkan oleh pandemi COVID-19. Demikian kesimpulan dalam pertemuan 6th ASEAN Finance Minister and Central Bank Governors’ Meeting (AFMGM)1 yang diselenggarakan secara virtual.
Dalam pertemuan yang mengangkat tema “Cohesive and Responsive ASEAN” terdapat beberapa komitmen lain yang disepakati beberapa kebijakan diantaeanya menyepakati bahwa respon kebijakan yang bersifat extraordinary dalam bentuk kebijakan fiskal, moneter, dukungan pembiayaan untuk sektor riil dan keuangan, kelancaran arus barang dan jasa, serta solidaritas dan kerja sama merupakan kunci untuk mengatasi dampak pandemi dan memulihkan ekonomi.
“Pertemuan tersebut juga menyepakati untuk saling memperkuat efektivitas surveilans ekonomi dan keuangan di kawasan, serta mendukung kesiapan Chiang Mai Initiative Multilateralisation (CMIM) sebagai jaring pengaman keuangan yang efektif di kawasan dan komponen penting dari jaring pengaman keuangan global,” kata Kepala Departemen Komunikasi BI Onny Widjanarko melalui keterangan resminya di Jakarta, Selasa 6 Oktober 2020.
Tak hanya itu, pertemuan juga sepakat untuk mendorong perdagangan dan investasi intra-ASEAN yang lebih luas melalui pembentukan Qualified ASEAN Banks serta peningkatan transparansi, standardisasi, dan harmonisasi ketentuan di antara negara-negara ASEAN untuk mendukung integrasi keuangan di kawasan.
Onny melanjutkan, seluruh pihak juga mendukung inisiatif penggunaan mata uang lokal dalam penyelesaian perdagangan, investasi langsung dan kegiatan terkait lain seperti transaksi pendapatan dan transfer, di antara negara-negara ASEAN sebagai bagian dari upaya untuk meningkatkan ketahanan ekonomi dan sistem keuangan kawasan.
Selain itu, pihak ASEAN juga menyambut baik kemajuan kerja sama di bidang pembiayaan infrastruktur, antara lain dalam bentuk penyusunan beberapa panduan untuk mendorong perluasan keterlibatan investor swasta, serta mendukung upaya untuk memajukan agenda keuangan berkelanjutan (sustainable financing) secara kohesif di seluruh bidang, baik perbankan, pasar modal, maupun asuransi.
Terakhir, pertemuan tersebut juga menyepakati untuk mendukung upaya pemanfaatan jasa keuangan digital untuk meningkatkan inklusi keuangan di kawasan serta meningkatkan kerja sama dalam berbagi informasi mengenai penanganan risiko siber (cyber risk).
Dalam pertemuan tersebut, para Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral ASEAN menggarisbawahi tiga pilar utama untuk mendorong stabilitas dan integrasi keuangan di kawasan ASEAN, serta memperkuat pertumbuhan ekonomi, di tengah tantangan pandemi COVID-19, yaitu konektivitas, sustainabilitas, dan responsivitas dari ASEAN.
Pertemuan juga dihadiri oleh beberapa lembaga internasional, yaitu International Monetary Fund (IMF), Asian Development Bank (ADB), dan ASEAN+3 Macroeconomic Research Office (AMRO) sebagai mitra ASEAN. Kehadiran lembaga-lembaga tersebut dimaksudkan untuk bertukar pandang mengenai kondisi terkini ekonomi global dan regional serta rekomendasi kebijakan yang dapat diambil oleh otoritas.
Ke depan, Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral ASEAN akan terus memperkuat kerjasama keuangan regional untuk mencapai kawasan ASEAN yang semakin maju, resilien dan terintegrasi. (*)
Editor: Rezkiana Np
Jakarta - Perusahaan pembiayaan PT Home Credit Indonesia (Home Credit) terus berupaya meningkatkan inklusi keuangan… Read More
Jakarta - Hilirisasi nikel di Pulau Obi, Maluku Utara membuat ekonomi desa sekitar tumbuh dua… Read More
Jakarta - Menteri Koperasi (Menkop) Budi Arie Setiadi mendukung langkah Induk Koperasi Unit Desa (Inkud)… Read More
Jakarta - PT Bank Central Asia Tbk (BCA) untuk pertama kalinya menggelar kompetisi Runvestasi pada… Read More
Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) memberi tanggapan terkait penutupan Indeks Harga Saham Gabungan… Read More
Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) bersama Self-Regulatory Organization (SRO), dengan dukungan dari Otoritas… Read More