Jakarta – PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) (ASDP) bekerjasama dengan empat bank yang tergabung dalam Himpunan Bank Milik Negara (HIMBARA) akan menerapkan sistem pembayaran nontunai dalam pembelian tiket ferry, yakni penggunaan uang elektronik di Pelabuhak Merak, Bakauheni, Ketapang dan Gilimanuk. Penerapan nonMulai tanggal 15 Agustus 2018,
Adapun layanan uang elektronik yang dapat digunakan adalah uang elektronik Brizzi (BRI), Tap Cash (BNI), E-Money (Mandiri), serta BLink (BTN). Untuk tahap awal, metode pembayaran ini
berlaku bagi pengguna jasa pejalan kaki, kendaraan roda dua, dan kendaraan roda 4 kecil (golongan IV).
Direktur Komersial PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) M Yusuf Hadi mengatakan, penerapan sistem pembayaran nontunai sebagai bentuk dukungan terhadap regulasi. Selain itu pihaknya juga mendukung kebijakan Pemerintah terkait penyelenggaraan tiket angkutan penyeberangan secara elektronik atau Gerakan Nasional Nontunai (cashless).
“Salah satu kebutuhan mendasar bagi ASDP adalah digitalisasi proses bisnis hampir di semua lini, termasuk penjualan tiket. Tentu kita butuh dukungan teknologi informasi yang kuat dalam
menghadapi disruptive bisnis transportasi yang sedang menjadi tren, khususnya di transportasi
darat, seperti halnya transportasi online. Hal inilah yang akhirnya mendorong ASDP untuk gocashless secepatnya,” kata Yusuf Hadi, di Hotel Borobudur Jakarta, Senin 13 2018.
Penerapan sistem pembayaran nontunai ini sejalan dengan program transformasi digital yang tengah dilakukan ASDP. Hal ini bagian dari modernisasi industri penyeberangan dimana terjaadi perubahan yang signifikan, khususnya dalam pembelian tiket ferry yang sebelumnya
didominasi transaksi manual menjadi digital.
Ia mengungkapkan, pembayaran dengan uang elektronik memberikan kemudahan tidak hanya bagi pengguna jasa penyeberangan saja, namun juga dapat dirasakan dari berbagai pihak yang berhubungan dengan alur bisnis perusahaan, baik dari operator pelayaran, Balai Pengeloka
Transportasi Darat (BPTD), Kantor Syahbandar dan Otoritas Pelabuhan (KSOP), Nahkoda, perusahaan asuransi, dan ASDP sendiri sebagai penggerak program uang elektronik tersebut.
“Dengan metode pembayaran ini diharapkan dapat meminimalisir potensi kebocoran pendapatan penyeberangan, keakurasian manifest dan juga memudahkan pencatatan data transaksi keuangan menjadi lebih valid,” tuturnya.
Ia menambahkan, penerapan layanan cashless diharapkan dapat meningkatkan kenyamanan pengguna jasa dalam bertransaksi karena pembayaran akan lebih singkat dan transaksi dapat
dilakukan dengan lebih aman. Hingga Juni 2018, tercatat untuk jumlah penumpang pejalan kaki yang dilayani ASDP mencapai 3.547.102 orang, roda dua mencapai 2.099.684 unit, dan roda empat mencapai 1.122.688 unit.(*)
Jakarta - Pada pembukaan perdagangan pagi ini pukul 9.00 WIB (8/11), Indeks Harga Saham Gabungan… Read More
Jakarta - MNC Sekuritas melihat pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) secara teknikal pada hari… Read More
Jakarta - Bank sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve atau The Fed kembali memangkas… Read More
Direktur Pemberdayaan dan Layanan UPZ CSR BAZNAS RI Eka Budhi Sulistyo (kanan) dan Seketaris Perusahaan… Read More
Direktur Utama PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) Hery Gunardi tengah membrikan sambutan saat Musyawarah… Read More
Direktur PT Bank Central Asia Tbk (BCA) Haryanto T. Budiman memberikan sambutan saat peluncuran program… Read More