News Update

Asbanda : Sinergi BDP Ciptakan Kekuatan Yang Solid

Surabaya – Kinerja Bank Pembangunan Daerah tetap tumbuh positif ditengah melambatnya perekonomian nasional. Menurut data Asosiasi Bank-Bank Pembangunan Daerah (Asbanda), membaiknya kinerja BPD tercermin dari berbagai indikator pertumbuhan yang dicapai BPD seluruh Indonesia pada semster pertama tahun ini.

Bank Pembangunan Daerah seluruh Indonesia (BPD-SI) terus menunjukkan pertumbuhannya. Kinerja BPD ini dilihat dari kinerja keuangan maupun operasional semakin membaik. Hal ini dapat dilihat dari berbagai indikator yang berhasil dibukukan oleh BPD seluruh Indonesia. Berdasarkan data Statistik kinerja kredit BPD tumbuh sebesar 5,05% secara year to date (ytd) dari Rp315,52 triliun pada Desember 2015 menjadi Rp331,47 triliun pada Juni 2016.

Selanjutnya, Dana Pihak Ketiga (DPK) tumbuh sebesar 19,66% dari Rp347,38 triliun pada Desember 2015 menjadi Rp415,69 triliun pada Juni 2016. Sementara asetnya per Juni 2016 telah mencapai Rp538,62 triliun atau meningkat sebesar 10,75% dibandingkan posisi Desember 2015 yang mencapai Rp486,35 triliun. “BPD menempati peringkat 4 dalam perbankan nasional setelah BRI, Mandiri, dan BCA” ujar Kresno Sediarso, Ketua Umum Asbanda.

Kekuatan aset BPD seluruh Indonesia ini, lanjut Kresno, menunjukkan bahwa apabila BPD seluruh Indonesia bersinergi akan menjadi potensi kekuatan yang solid dalam kancah persaingan industri perbankan nasional serta dapat memberikan kontribusi yang lebih optimal bagi perekonomian nasional, khususnya di daerah.

Kresno menjelaskan, jika dilihat dari laporan keuangan BPD seluruh Indonesia, perkembangan usaha BPD cukup baik, terutama jika dibandingkan dengan kinerja bank umum secara keseluruhan, namun kontribusi terhadap perekonomian daerah masih terbatas. Hal ini tercermin dari porsi kredit produktif yang masih relatif kecil, yaitu sebesar 30,12%.

Saat ini kredit BPD masih pada sektor kredit konsumtif. Pangsa kredit produktif masih relatif kecil dengan trend statis, bahkan menurun. Penurunannya antara lain dikarenakan pengurangan ekspansi terkait adanya kenaikan non performing loans (NPL) kredit produktif. Sementara, ketergantungan pada dana Pemda masih relatif cukup besar, yang mencapai 27,10% pada akhir Desember 2015.

Kresno memaparkan, sebagai langkah awal, implementasi Program Transformasi BPD akan dilakukan melalui sejumlah kegiatan. Beberapa kegiatan yang menjadi quickwin dalam rangka program transformasi BPD diantaranya adalah melalui Bidang Teknologi, yaitu penggunaan Layanan Laku Pandai dan Solusi e-channel oleh beberapa BPD melalui BPDNet, sertalayanan Teller Online One BPD. (*)

Apriyani

Recent Posts

Tok! Harvey Moeis Divonis 6,5 Tahun Penjara dalam Kasus Korupsi Timah

Jakarta - Terdakwa Harvey Moeis dinyatakan bersalah atas tindak pidana korupsi pada penyalahgunaan izin usaha… Read More

9 mins ago

440 Ribu Tiket Kereta Api Ludes Terjual, KAI Daop 1 Tambah Kapasitas untuk Libur Nataru

Jakarta - PT KAI (Persero) Daop 1 Jakarta terus meningkatkan kapasitas tempat duduk untuk Kereta… Read More

36 mins ago

Aksi Mogok Massal Pekerja Starbucks Makin Meluas, Ada Apa?

Jakarta – Starbucks, franchise kedai kopi asal Amerika Serikat (AS) tengah diterpa aksi pemogokan massal… Read More

52 mins ago

Mandiri Bagikan Ribuan Paket Natal, Sembako-Kebutuhan Sekolah untuk Masyarakat Marginal

Jakarta - Dalam rangka menyambut Natal 2024, Bank Mandiri menegaskan komitmennya untuk berbagi kebahagiaan melalui… Read More

2 hours ago

Simak! Jadwal Operasional Bank Mandiri, BCA, BRI, BNI, dan BSI Selama Libur Nataru

Jakarta – Sejumlah bank di Indonesia melakukan penyesuaian jadwal operasional selama libur perayaan Natal dan… Read More

2 hours ago

Siap-Siap! Transaksi E-Money dan E-Wallet Terkena PPN 12 Persen, Begini Hitungannya

Jakarta - Masyarakat perlu bersiap menghadapi kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12 persen pada 2025. Salah… Read More

4 hours ago