Artajasa Siap IPO di Kisaran Harga Rp850-Rp1.250

Jakarta – PT Artajasa Pembayaran Elektronis Tbk siap mencatatkan sahamnya dipasar modal dengan mekanisme initial public offering (IPO).

Dalam IPO itu, perusahaan penyedia layanan transaksi elektronis itu menawarkan harga di kisaran Rp850-Rp1.250.

“Kami sebagai pelopor di industri sistem pembayaran, melakukan rencana IPO ini sebagai strategi korporasi dalam mendukung implementasi Gerbang Pembayaran Nasional (GPN). Kami optimis saham kami akan diminati oleh investor karena prospek industri sistem pembayaran di Indonesia,” kata Direktur Utama Artajasa Bayu Hanantasena di Ritz Carlton Pacific Place, Jakarta, Kamis, 1 Maret 2018.

Rencananya Artajasa akan melepas sebanyak-banyaknya 437,50 juta lembar saham atau setara 20 persen dari jumlah modal yang disetor penuh perseroan.

Jika dihitung dari jumlah saham yang dilepaa maka perseroan akan mengantongi dana segar hasil IPO sekitar Rp371,8 miliar – Rp546,8 miliar.

Rencananya 60 persen dari dana tersebut akan digunakan perseroan untuk pembelian peralatan dan perlengkapan teknologi informasi. Lalu sisanya sekitar 40 persen akan digunakan untuk memperkuat modal kerja.

Baca juga: Strategi Artajasa Pasca Kehadiran JPN

Perseroan menargetkan mendapatkan pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 22 Maret 2018 dan masa penawaran umum akan dilangsungkan pada tanggal 23 dan 26 Maret 2018. Sementara pencatatan saham di Bursa Efek indonesia (BEl) direncanakan pada tanggal 29 Maret 2018.

Dalam IPO ini perusahaan telah menunjuk PT lndo Premier Sekuritas sebagai penjamin pelaksana efek dan PT CLSA Sekuritas Indonesia sebagai penjamin emisi efek utama.

Selama kurun waktu tahun 2014-2016 Artajasa berhasil membukukan pendapatan bersih dari Rp409,72 miliar menjadi Rp489,82 miliar. Dengan pertumbuhan laba itu maka laju pertumbuhan majemuk tahunan (compound annual growth rate/CAGR) perseroan sekitar 9,3 persen.

Pertumbuhan ini juga diiringi dengan pertumbuhan laba periode berjalan dari Rp121,75 miliar menjadi Rp156,87 miliar dengan CAGR 135%.

Artajasa sendiri bisa dibilang sebagai cucu usaha dari PT Indosat Tbk (ISAT) melalui anak usahanya PT Aplikasinusa Lintasarta. Perusahaan tersebut yang memegang sekitar 55 persen saham Artajasa. Sementara Indosat memegang 72,36 persen saham Aplikasinusa Lintasarta. (*)

Dwitya Putra

Recent Posts

Daftar Lengkap UMP 2026 di 36 Provinsi, Siapa Paling Tinggi?

Poin Penting Sebanyak 36 dari 38 provinsi telah menetapkan UMP 2026, sesuai PP 49/2025 yang… Read More

5 hours ago

UMP 2026 Diprotes Buruh, Begini Tanggapan Menko Airlangga

Poin Penting Pemerintah memastikan formulasi UMP 2026 telah memasukkan indikator ekonomi seperti inflasi, indeks alfa,… Read More

6 hours ago

Aliran Modal Asing Rp3,98 Triliun Masuk ke Pasar Keuangan RI

Poin Penting Modal asing masuk Rp3,98 triliun pada 22–23 Desember 2025, dengan beli bersih di… Read More

7 hours ago

Jasindo Ingatkan Pentingnya Proteksi Rumah dan Kendaraan Selama Libur Nataru

Poin Penting Menurut Asuransi Jasindo mobilitas tinggi memicu potensi kecelakaan dan kejahatan, sehingga perlindungan risiko… Read More

1 day ago

Presiden Prabowo Tegaskan Komitmen Selamatkan Kekayaan Negara

Poin Penting Pemerintah menyelamatkan lebih dari Rp6,6 triliun keuangan negara, sebagai langkah awal komitmen Presiden… Read More

1 day ago

Bank Mandiri Berikan Relaksasi Kredit Nasabah Terdampak Bencana Sumatra

Poin Penting Bank Mandiri menerapkan perlakuan khusus kredit bagi debitur terdampak bencana di Aceh, Sumut,… Read More

1 day ago