Market Update

ARB Simetris Berlaku, IHSG Ditutup Menguat ke Level 6.996

Jakarta – Pada hari pertama kebijakan auto rejection bawah (ARB) simetris berlaku, indeks harga saham gabungan (IHSG) pada hari ini kembali ditutup pada zona hijau pada level 6996,75 atau menguat 0,27 persen dari dibuka pada level 6977,79 pada pembukaan perdagangan hari ini (4/9).

Di samping itu, saham yang terimbas akibat kebijakan ARB simetris yang kembali berlaku pada hari ini adalah saham PT Cilacap Samudera Fishing Industry Tbk (ASHA) yang terkoreksi 34,94 persen ke harga Rp54 dari Rp83 per saham.

Padahal, IHSG di hari ini sempat kembali menyentuh level tertingginya, yaitu di posisi 7007,80.

Baca juga: IHSG Sempat Sentuh Level 7.000, Ini 3 Sektor Pendongkraknya

Berdasarkan statistik RTI Business tercatat sebanyak 277 saham terkoreksi, 257 saham menguat, dan 225 saham tetap tidak berubah.

Di mana, sebanyak 20,86 miliar saham diperdagangkan dengan 1,17 juta kali frekuensi perpindahan tangan, serta total nilai transaksi mencapai Rp9,30 triliun. 

Di sisi lain, seluruh indeks juga mengalami penguatan, seperti IDX30 menguat 0,34 persen menjadi 504,18, LQ45 menguat 0,31 persen menjadi 969,92, SRI-KEHATI menguat 0,51 persen menjadi 447,53, dan JII menguat 0,28 persen menjadi 561,27.

Meski begitu, hanya sebagian kecil sektor yang mengalami pelemahan, diantaranya adalah sektor non-siklikal melemah 1,12 persen, sektor kesehatan melemah 0,90 persen, sektor infrastruktur melemah 0,32 persen, dan sektor teknologi melemah 0,08 persen.

Sedangkan, sektor lainnya mengalami penguatan, di antaranya adalah sektor energi menguat 1,42 persen, sektor bahan baku menguat 1,22 persen, sektor industrial menguat 0,58 persen, sektor transportasi menguat 0,43 persen, sektor properti menguat 0,11 persen, sektor keuangan menguat 0,10 persen, dan sektor siklikal menguat 0,09 persen.

Baca juga: IHSG Akan Bergerak Stabil di Tahun Politik, Begini Proyeksinya

Sederet saham top gainers di antaranya adalah PT Indonesia Prima Property Tbk (OMRE), PT Data Sinergitama Jaya Tbk (ELIT), dan PT Sunindo Pratama Tbk (SUNI).

Sedangkan saham top losers adalah PT Cilacap Samudera Fishing Industry Tbk (ASHA), PT Ancora Indonesia Resources Tbk (OKAS), dan PT Aviana Sinar Abadi Tbk (IRSX).

Adapun, tiga saham teratas yang paling sering diperdagangkan, yaitu PT Aviana Sinar Abadi Tbk (IRSX), PT Pan Brothers Tbk (PBRX), dan PT Widiant Jaya Krenindo Tbk (WIDI). (*)

Editor: Galih Pratama

Khoirifa Argisa Putri

Recent Posts

Jumlah SID Naik, BEI Gaspol Tingkatkan Keaktifan Investor di Pasar Modal

Balikpapan – PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat, jumlah single investor identification (SID) menembus 14 juta per… Read More

4 hours ago

Generali Indonesia Beri Perlindungan Asuransi bagi 6.000 Pelari di PLN Electric Run 2024

Jakarta – PT Asuransi Jiwa Generali Indonesia (Generali Indonesia) terus mendukung berbagai kegiatan yang mempromosikan kesehatan… Read More

4 hours ago

Diikuti 6.470 Pelari, PLN Electric Run 2024 Ditarget Hindari Emisi Karbon hingga 14 ton CO2

Jakarta - Sebanyak 6.470 racepack telah diambil pelari yang berpartisipasi dalam PLN Electric Run 2024… Read More

11 hours ago

Segini Target OJK Buka Akses Produk dan Layanan Jasa Keuangan di BIK 2024

Jakarta – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) membidik pencapaian Bulan Inklusi Keuangan (BIK) 2024 sekitar 8,7… Read More

12 hours ago

HUT ke-26, Bank Mandiri Hadirkan Inovasi Digital Adaptif dan Solutif untuk Siap Jadi Jawara Masa Depan

Jakarta - Merayakan usia ke-26, Bank Mandiri meluncurkan berbagai fitur dan layanan digital terbaru untuk… Read More

1 day ago

KemenKopUKM Gandeng Surveyor Indonesia Verifikasi Status Usaha Simpan Pinjam Koperasi

Jakarta - Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM) menunjuk PT Surveyor Indonesia, anggota Holding BUMN IDSurvey,… Read More

1 day ago