Ilustrasi: Pegawai Pegadaian memamerkan batangan emas. (Foto: istimewa)
Jakarta – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah memberikan restu kepada PT Pegadaian untuk mengembangkan layanan bullion atau bank emas.
Langkah ini menjadi bagian dari strategi besar Pegadaian dalam membangun ekosistem emas yang lebih luas di Indonesia
Head of Sharia Business Unit PT Pegadaian Holilur Rohman mengatakan, usaha bank emas telah sejalan dengan kompetensi utama Pegadaian. Sejak dulu, emas sendiri telah menjadi salah satu produk utama di perseroan.
“Dengan kata lain, Pegadaian memiliki DNA sebagai pengelola emas. Indonesia memiliki visi besar menuju masa depan emas, dan Pegadaian ingin berkontribusi dalam upaya ini. Kita siap meng-EMAS-kan Indonesia,” katanya, dalam acara Indonesia Muslim Market Outlook, di FX Sudirman, Jakarta, Kamis, 7 Maret 2025.
Baca juga : Simak! Begini Cara Akses Layanan Bank Emas di Pegadaian dan BSI
Saat ini kata dia, Pegadaian terus bertransformasi menjadi penyedia layanan bullion yang komprehensif.
“Perusahaan juga berfokus pada pengembangan ekosistem emas nasional dengan empat layanan utama, yaitu penitipan, simpanan, perdagangan, dan pembiayaan berbasis emas,” jelasnya.
Langkah Pegadaian ini mendapat dukungan dari tren pasar yang terus berkembang. Selama beberapa tahun terakhir, harga emas mengalami peningkatan yang signifikan, menjadikannya salah satu instrumen investasi yang paling diminati.
Baca juga : BSI Fokus Kembangkan Bisnis Bank Emas untuk Dorong Ekonomi Nasional
Selain itu, riset terbaru dari Inventure mengonfirmasi bahwa emas menjadi pilihan utama bagi masyarakat yang mencari investasi syariah, terutama dalam kondisi ekonomi yang fluktuatif. Sebagai aset yang dikenal stabil, emas mampu mempertahankan nilainya dalam jangka panjang.
Riset Inventure menunjukkan bahwa emas batangan (50 persen), tabungan emas (36 persen), dan cicil emas (16 persen) menjadi produk yang paling populer.
Khususnya, cicil emas mulai menarik perhatian seiring tren pembiayaan fintech yang membuat investasi ini lebih mudah diakses oleh masyarakat.
Minat terhadap emas juga didukung oleh institusi resmi, fintech, dan bank syariah yang menawarkan fitur investasi yang lebih fleksibel. Sebanyak 60 persen responden tertarik membeli atau mencicil emas melalui lembaga seperti Antam dan Pegadaian, diikuti oleh bank syariah dan platform digital. (*)
Editor: Galih Pratama
Poin Penting Menurut Asuransi Jasindo mobilitas tinggi memicu potensi kecelakaan dan kejahatan, sehingga perlindungan risiko… Read More
Poin Penting Pemerintah menyelamatkan lebih dari Rp6,6 triliun keuangan negara, sebagai langkah awal komitmen Presiden… Read More
Poin Penting Bank Mandiri menerapkan perlakuan khusus kredit bagi debitur terdampak bencana di Aceh, Sumut,… Read More
Poin Penting BNI menyalurkan kredit Rp822,59 triliun per November 2025, naik 11,23 persen yoy—melampaui pertumbuhan… Read More
Poin Penting BSI menyiagakan 348 kantor cabang di seluruh Indonesia selama libur Natal 2025 dan… Read More
Poin Penting Harga emas Pegadaian turun jelang libur Nataru 2025/2026, dengan emas Galeri24 turun Rp22.000… Read More