Jakarta–Pergerakan nilai tukar Rupiah terhadap Dolar AS pada perdagangan hari ini (8/4) diperkirakan masih akan melanjutkan tren apresiasinya yang ditopang sentimen positif dari kenaikan cadangan devisa Maret 2016.
Menurut analis PT NH Korindo Securities Indonesia, Reza Priyambada dalam risetnya di Jakarta, Jumat, 8 April 2016, pada perdagangan kemarin laju Rupiah mampu bertahan dari potensi pelemahan, sehingga mampu melanjutkan pola apresiasi.
“Diharapkan tren ini dapat kembali terjadi untuk melanjutkan penguatan. Support Rupiah berada di level Rp13.240, sedangkan resistance di Rp13.143. Tetap cermati sentimen yang ada terhadap laju Rupiah,” ujar Reza.
Lebih lanjut dia mengungkapkan, bahwa pada kemarin rupiah mampu berbalik menguat setelah merespons pengumuman Bank Indonesia yang menyebutkan bahwa cadangan devisa Maret 2016 meningkat menjadi US$107,5 miliar.
Di sisi lain, kata Reza, rilis terkait penurunan cadangan minyak AS membuat harga kontrak minyak mentah dunia kembali mengalami kenaikan. “Tentu saja kondisi ini berimbas pada laju pasar saham dan komoditas global dapat kembali mengalami rebound,” ucapnya.
Selain itu, para pelaku pasar juga melihat hasil rapat FOMC pada pekan ini yang bernuansa dovish membuat pergerakan Dolar AS kembali melemah. “Pelemahan dolar ini juga diikuti oleh melemahnya yen akibat aksi ambil untung pasca-penguatan signifikan,” tukas Reza.
Sebelumnya, dirinya menyampaikan bahwa Rupiah dapat kembali menahan pelemahan, agar tidak membentuk tren pelemahan jangka pendek. Selain itu, kecenderungan hasil rapat FOMC yang masih dovish dan berkurangnya penguatan Yen, membuat Rupiah berpeluang mengalami rebound terbatas. (*)
Editor: Paulus Yoga
Presiden Direktur & Chief Executive Officer (CEO) BCA Life, Christine Setyabudhi menyampaikan sambutan saat peluncuran… Read More
Jakarta - Bank Perekonomian Rakyat Syariah Seluruh Indonesia (HIMBARSI) meresmikan Alfi Wijaya sebagai ketua umum… Read More
Jakarta - Kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) pada tahun 2025 diprediksi akan memberikan tekanan besar… Read More
Jakarta – Bank Indonesia (BI) melaporkan Utang Luar Negeri (ULN) pada Oktober 2024 tercatat sebesar USD423,4 miliar… Read More
Jakarta – Demi meredam dampak atas kenaikan tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12 persen pada tahun… Read More
Jakarta – Mengelola likuiditas menjadi tantangan tersendiri bagi perusahaan dengan banyak rekening operasional, terutama yang… Read More