Jakarta – Untuk terus melakukan kegiatan pembiayaan di masa sulit akibat pandemi Covid-19, pelaku industri multifinance mengharapkan dukungan likuiditas dari perbankan. Sumber pendanaan bagi industri pembiayaan sekitar 80% berasal dari pinjaman perbankan.
“Soal likuiditas, industri kami sudah besar. Kami butuh kepercayaan dari perbankan. Dengan bantuan dukungan likuiditas dari perbankan, kami percaya bisa melewati masa sulit sekarang ini. Kita sangat membutuhkan likuiditas,” kata Ketua Umum APPI Suwandi Wiratno pada acara webinar Infobank Navigating Finance Companies During Credit Restructuring “How do Banks Continue To Support Multifinance”, Kamis, 27 Agustus 2020.
Terdapat tiga bentuk pinjaman multifinance dari bank mulai dari channeling, joint financing dan kredit executing. Data OJK menunjukkan, per Juni 2020, total pendanaan yang diraih industri multifinance sebear Rp267,47 triliun. Dari jumlah itu, sebesar Rp243,30 berasal dari pinjaman bank dalam dan luar negeri.
“Perusahaan pembiayaan ini kan ada skalanya besar, ada yang kecil. Yang sangat sulit mendapat kepercayaan perbankan yang skala menengah kecil. Bila mereka ini dibiarkan kesulitan dan tidak mendapat pinjaman, ekosistem bisa terganggu. Kita harus tetap bantu mereka. Tapi di lain sisi kita minta mereka juga menjalankan usahanya dengan tata kelola yang baik,” imbuhnya.
Tingkat kepercayaan perbankan kepada industri multifinance memang sempat luntur akibat sejumlah kasus double pledging ataupun pelanggaran GCG yang terjadi berapa tahun belakangan. Dan untuk memulihkan kepercayaan perbankan, APPI melakukan sejumlah langkah, termasuk membangun asset registry. Pusat data tersebut menyimpan data-data seperti nomor rangka, nomor mesin kendaraan yang sedang dibiayai, sehingga akan segera terlacak bila ada double pledging. (*)
Poin Penting Sebanyak 36 dari 38 provinsi telah menetapkan UMP 2026, sesuai PP 49/2025 yang… Read More
Poin Penting Pemerintah memastikan formulasi UMP 2026 telah memasukkan indikator ekonomi seperti inflasi, indeks alfa,… Read More
Poin Penting Modal asing masuk Rp3,98 triliun pada 22–23 Desember 2025, dengan beli bersih di… Read More
Poin Penting Menurut Asuransi Jasindo mobilitas tinggi memicu potensi kecelakaan dan kejahatan, sehingga perlindungan risiko… Read More
Poin Penting Pemerintah menyelamatkan lebih dari Rp6,6 triliun keuangan negara, sebagai langkah awal komitmen Presiden… Read More
Poin Penting Bank Mandiri menerapkan perlakuan khusus kredit bagi debitur terdampak bencana di Aceh, Sumut,… Read More