News Update

APPI Anggap Kasus Arjuna dan Bima Tidak Berdampak Sistemik

Jakarta–Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) menganggap kasus yang menimpa Arjuna Finance dan Bima Finance tidak berdampak sistemik kepada industri pembiayaan. Pasalnya, kasus yang terjadi kepada dua perusahaan tersebut terjadi karena kesalahan internal perusahaan.

Suwandi Wiratno, Ketua APPI, mengatakan, kedua kasus tersebut harus dilihat lebih spesifik dan tidak bisa digeneralisasi. Meski demikian, hal tersebut tetap menjadi perhatian asosiasi dan juga regulator.

Menurut Suwandi, untuk mengantisipasi hal serupa terjadi lagi, asosiasi terus membuka ruang diskusi antara para pelaku industri, regulator, dan juga pihak perbankan. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan kepercayaan perbankan terhadap multifinance.

Baca juga: Pengawasan Kendur, Multifinance “Nakal” Muncul ke Permukaan

“Memang ada dampaknya (dari kasus Arjuna dan Bima) terhadap industri pembiayaan. Perbankan sempat ragu untuk memberikan pendanaan kepada perusahaan pembiayaan,” kata Suwandi pada Halal Bihalal dan Pertemuan Anggota APPI di Jakarta, Selasa, 25 Juli 2017.

Dia melanjutkan, pihaknya akan tetap melakukan pendekatan kepada perbankan untuk tetap memberikan pendanaan kepada perusahaan pembiayaan. Pasalnya, sampai saat ini, sumber dana dari pihak perbankan sudah mencapai 70 persen dari total pendanaan yang ada di industri.

“Kami melakukan pendekatan kepada semua pihak, tidak hanya perbankan, industri keuangan nonbank lainnya juga kami dekati. Kami yakinkan ke semua bahwa industri multifinance ini masih baik. Selama kami masih melakukan bisnis dengan baik dan benar, maka bisnis ini juga masih berjalan baik dan benar,” tutupnya. (*) Indra Haryono

Paulus Yoga

Recent Posts

QRIS Makin Diminati, Transaksi Kartu ATM Terus Susut

Jakarta – Bank Indonesia (BI) mencatat transaksi digital semakin diminati masyarakat. Tercermin pada November 2024 volume transaksi QRIS… Read More

59 mins ago

BEI ‘Tendang’ 8 Emiten Pailit, Ini Daftarnya!

Jakarta - Bursa Efek Indonesia (BEI) mengumumkan telah melakukan penghapusan pencatatan efek atau delisting terhadap… Read More

2 hours ago

Tak Hanya Australia, Indomie juga Pernah Ditarik di Dua Negara Ini

Jakarta – Empat varian rasa produk mi instan Indomie milik PT Indofood CBP Sukses Makmur… Read More

2 hours ago

Agresif Ekspansi di RI, Xanh SM Gandeng BCA, XL Axiata hingga Lippo

Jakarta - Perusahaan penyedia layanan mobilitas listrik asal Vietnam, Xanh SM mengumumkan penandatanganan Nota Kesepahaman… Read More

2 hours ago

Rupiah Tembus Rp16.300 per Dolar, Begini Respons Airlangga

Jakarta – Rupiah sempat menembus Rp16.300 per Dolar Amerika Serikat (AS). Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto… Read More

2 hours ago

Tolak PPN 12 Persen, Ekonom Sarankan Pemerintah Terapkan Kebijakan Ini

Jakarta - Ekonom dan Pakar Kebijakan Publik UPN Veteran Jakarta Achmad Nur Hidayat menyatakan menolak… Read More

3 hours ago