Yogyakarta — Lintasarta bekerja sama dengan Universitas Gadjah Mada berkomitmen untuk mendukung pengembangan kreativitas dan inovasi berbasis teknologi digital. Komitmen kerja sama ini diwujudkan dalam joint program, salah satunya Innovative Academy Appcelerate.
Dalam rangka meresmikan kegiatan Innovative Academy Appcelerate yang tahun ini telah memasuki angkatan kedua, Lintasarta bersama UGM mengadakan Energizing Startups pada Sabtu, 29 September 2018 di Ruang Bulaksumur, Hotel UC UGM, Yogyakarta. Acara yang diikuti oleh kurang lebih 300 peserta ini mengawali rangkaian Innovative Academy Appcelerate 2018 yang pada tahun ini mengusung tema “Designing Solutions to Industrial Problems through Campus-Based Development” dengan fokus prioritas penyelesaian permasalahan industri di bidang fintech (bank and non bank), supply chain, dan smart city.
Serangkaian tahapan yang harus dilalui oleh peserta meliputi seleksi proposal rencana bisnis, kegiatan inkubasi bisnis, hingga presentasi final di hadapan Board of Director Lintasarta.
Appcelerate merupakan realisasi program Social Investment Lintasarta yang diperuntukkan bagi masyarakat yang ingin membangun inovasi dan kreativitas berfokus pada produk berbasis aplikasi digital, memiliki nilai bisnis, dan dapat diterapkan untuk mendukung berbagai sektor industri dan pemerintahan.
Kegiatan ini terbuka untuk tim startup yang beranggotakan mahasiswa dan alumni Perguruan Tinggi Negeri maupun Swasta yang berada di D.I.Yogyakarta dan sekitarnya. Di UGM, pengelolaan kegiatan dilaksanakan oleh PT Gama Inovasi Berdikari (GIB), inkubator bisnis yang dibentuk UGM dan diberi mandat untuk mengelola startup business digital binaan Innovative Academy.
Tahap awal gelaran Innovative Academy Appcelerate 2018, yaitu Energizing Startups dibuka oleh drg. Ika Dewi Ana, M.Kes., Ph.D. selaku Wakil Rektor Bidang Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Universitas Gadjah Mada yang sekaligus meresmikan rangkaian acara kegiatan. Dalam sambutannya, Ika Dewi Ana menyampaikan apresiasinya terhadap Appcelerate yang dianggap mampu member ruang inovasi di kalangan startup muda dan dapat mendorong mereka untuk berani berkreasi dan memulai langkah maju sebagai wirausahawan bidang digital atau technopreneur.
“Kami sangat mengapresiasi inisiasi dari Lintasarta untuk bersinergi dengan UGM dalam mengembangkan model social investment melalui Innovative Academy Appcelerate. Kami berharap program ini dapat menjadi wahana bagi masyarakat untuk menciptakan berbagai kreativitas dan ragam inovasi yang menghasilkan berbagai solusi digital atas permasalahan yang terjadi di masyarakat. Saya mengajak mahasiswa dan inovator muda untuk bersama-sama UGM dan Lintasarta membangun dan mengembangkan startups dalam rangka mewujudkan kemandirian dan daya saing bangsa ini,” turur Ika Dewi Ana.
Sementara itu, Gidion Suranta Barus, General Manager IT Services Product Management Lintasarta mengungkapkan, besarnya potensi bisnis dari teknologi digital di Indonesia dan menjadi kewajiban bagi semua stakeholders di dalam negeri untuk mendukung agar Indonesia dapat menjadi tuan rumah di negeri sendiri. Terutama dengan mendorong agar para startup yang jumlahnya besar tersebut mau membuat dan mengembangkan berbagai macam aplikasi untuk mendukung transformasi berbagai industri.
“Kerja sama Lintasarta dengan Universitas Gadjah Mada melalui Innovative Academy Appcelerate ini juga merupakan langkah nyata Lintasarta untuk melakukan link and match industri dan perguruan tinggi melalui sinergi dengan perguruan tinggi dalam mendukung pemerintah untuk memunculkan inovator muda di Indonesia. Kampus merupakan tempat yang tepat karena disinilah Center of Innovation yang memiliki posisi strategis terutama dalam pengembangan technopreneur dan startup digital,” Ujar Gidion.
Gelaran Energizing Startups juga menghadirkan sejumlah pembicara seperti Dr.Hargo Utomo, M.B.A., M.Com. (Direktur Pengembangan Usaha dan Inkubasi, Universitas Gadjah Mada), Ryo Naldho (Program Director of Appcelerate, Lintasarta), Mohammad Ikrar (VP One Stop Logistics, RPX Logistics), Soelistyo Rudi Sanjaya (Digital Banking Business Product, Bank BTPN), Gus Imron Gunasendjaja SE, CFP, ChFC, LUTCF, AEPP(Chief Marketing Officer, PT Asuransi Jiwa Tugu Mandiri), dan Suparmin, M.Eng, (Kepala Bidang Aplikasi danLayanan e-Government, Dinas Kominfo Kota Samarinda).
Pada kesempatan ini, para pembicara memaparkan bank of problems dari industri Keuangan Bank, Keuangan Non-Bank, Logistik, dan Smart City. Selain memberikan gambaran mengenai topik permasalahan yang dapat diselesaikan oleh para calon peserta menggunakan media aplikasi digital, kegiatan ini juga ditujukan untuk mensosialisasikan rangkaian Innovative Academy Appcelerate 2018.
Dalam paparannya, Hargo Utomo menjelaskan, UGM mengambil peran sebagai perguruan tinggi yang mampu menghasilkan riset atau inovasi yang berpotensi untuk dihilirkan serta dimanfaatkan oleh industri dan masyarakat. Salah satunya melalui program Innovative Academy yang merupakan kegiatan semi-terstruktur yang dilakukan oleh UGM, berkolaborasi dengan mitra industri untuk mendorong para mahasiswa menghasilkan karya inovatif dan berani memulai langkah maju sebagai pebisnis pemula.
“Kegiatan ini diharapkan dapat menginspirasi banyak pihak dalam hal pemanfaatan potensi kampus untuk mendorong munculnya pelaku bisnis pemula dengan melibatkan peserta dari berbagai bidang ilmu (sains, teknologi, dan bisnis) ke dalam satu kelompok kegiatan produktif yang berimbas pada peningkatan spirit kolektif dalam penyelesaian berbagai masalah yang terjadi di masyarakat,” imbuh Hargo Utomo
Dengan resmi dibukanya kegiatan ini, para peserta diberikan kesempatan untuk menyusun proposal rencana bisnis sebaik mungkin, sebelum akhir masa submit proposal melalui website Appcelerate (ugm.appcelerate.id) pada tanggal 27 Oktober 2018. (*)