Ketua Umum APJII, Muhammad Arif (kiri), bersama Direktur Utama Bitera, Tedy Harjanto. (Foto: Istimewa)
Jakarta – Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) bekerja sama dengan Bitera, perusahaan penyedia layanan data center. Kolaborasi ini bertujuan membangun infrastruktur digital yang andal sekaligus memperluas akses internet di seluruh Indonesia.
Melalui kemitraan ini, Bitera siap mendukung pertukaran lalu lintas data dari penyelenggaraan Indonesia Internet Exchange (IIX).
Dengan begitu, anggota APJII dapat terhubung langsung ke ekosistem peering nasional yang stabil, dan menawarkan konektivitas yang lebih efisien.
Baca juga: APJII dan 11 Perusahaan Financial Gandeng Ditjen Dukcapil
Kerja sama ini diapresiasi oleh Ketua Umum APJII, Muhammad Arif. Menurutnya, kolaborasi kedua pihak menciptakan nilai tambah nyata bagi para anggota, sekaligus mendukung efisiensi operasional dan pertumbuhan industri internet secara berkelanjutan.
Arif menegaskan, transformasi digital bukan lagi pilihan, melainkan kewajiban bagi seluruh pemangku kepentingan. Oleh karena itu, interkoneksi pusat yang kuat menjadi keharusan bagi ekosistem digital dalam negeri.
“Sinergi kami dengan Bitera melampaui sekadar integrasi teknis. Hal ini menjadi dasar penting untuk membangun konektivitas yang merata dan efisien. Kami percaya, bahwa interkoneksi yang andal merupakan fondasi masa depan digital Indonesia yang tangguh dan inklusif,” ujar Arif, dikutip Sabtu, 20 September 2025.
Sementara itu, Direktur Utama Bitera, Tedy Harjanto menjelaskan, Bitera menyediakan infrastruktur yang netral, terbuka, dan dapat diakses oleh seluruh penyelenggara jasa internet, operator telekomunikasi, dan pelaku ekosistem digital lainnya.
Baca juga: Ini Alasan J Trust Bank Tunjuk Bitera sebagai Mitra Penyedia Layanan Data Center
Ia menambahkan, Bitera akan mengoptimalkan posisi strategisnya sebagai pusat pertukaran lalu lintas data dengan sistem yang andal, guna mendorong pertumbuhan lalu lintas internet yang lebih cepat dan merata.
“Terutama, karena Bitera dirancang dan dibangun dengan performa yang tepercaya untuk mendukung interkoneksi yang cepat dan stabil, menunjang multiskala bisnis dan menjawab berbagai tantangan di era digital saat ini,” imbuhnya.
Untuk diketahui, pertumbuhan pemakaian internet di Indonesia tercatat sangat pesat. Data APJII menunjukkan, lalu lintas internet melonjak lebih dari sepuluh kali lipat, dari 1,3 Tbps pada 2021 menjadi 14 Tbps pada akhir 2024 saat peak traffic.
Selain itu, penetrasi internet nasional telah mencapai 80,66 persen pada 2025. Dari total penduduk Indonesia, sebanyak 229,4 juta jiwa sudah terkoneksi internet.
Penetrasi terbesar berada di Pulau Jawa sebesar 58,14 persen, disusul Sumatra sebesar 20,51 persen. (*) Mohammad Adrianto Sukarso
Poin Penting IFAC menekankan pentingnya kolaborasi regional untuk memperkuat profesi akuntansi di Asia Pasifik, termasuk… Read More
Poin Penting BAKN DPR RI mendorong peninjauan ulang aturan KUR, khususnya agar ASN golongan rendah… Read More
Poin Penting IHSG menguat ke 8.655,97 dan sempat mencetak ATH baru di level 8.689, didorong… Read More
Poin Penting Konsumsi rumah tangga menguat jelang akhir 2025, didorong kenaikan penjualan ritel dan IKK… Read More
Poin Penting Kementerian PKP tengah memetakan kebutuhan hunian bagi korban banjir bandang di Sumatra melalui… Read More
Poin Penting Livin’ Fest 2025 resmi digelar di Denpasar pada 4-7 Desember 2025, menghadirkan 115… Read More