Categories: Teknologi

APJATEL Latih Implementasi Jaringan Fiber Optik

Jakarta – Asosiasi Penyelenggara Jaringan Telekomunikasi (APJATEL) Indonesia, bekerja sama dengan Direktorat Pembinaan SMK-Ditjen Pendidikan Menengah dan Kejuruan, Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan terkait plaksanaan program pelatihan bagi para Guru SMK yang berasal dari 20 Provinsi.

Latar belakang Program Kerja Sama ini adalah didasari pada kondisi kesulitan para Penyelenggara Jaringan Telekomunikasi untuk memperoleh tenaga siap pakai lulusan dari SMK. Perusahaan-perusahaan Penyelenggara Jaringan Telekomunikasi yang tergabung dalam APJATEL harus mengeluarkan biaya lagi yang cukup besar untuk mempersiapkan para teknisi yang siap untuk melaksanakan tugas di lapangan.

Penyebab kesenjangan antara pasokan dan kebutuhan industry untuk teknisi yang siap tugas antara lain disebabkan oleh cepatnya laju perubahan perkembangan teknologi telekomunikasi yang dewasa ini mengarah menjadi teknologi yang konvergensi.

Industry Telekomunikasi, Internet dan Broadcasting dewasa ini mengerucut menjadi satu kesatuan atau berkonvergensi dalam layanan yang ditawarkan kepada masyarakat pengguna jasa. Hal ini semakin dimungkinkan dengan perubahan pada teknologi perangkat/terminal (Gadget) bagi pengguna jasa yang semakin compact, handal dan terjangkau oleh masyarakat umum.

Dalam operasionalnya, konvergensi layanan dimaksud memerlukan sarana infrastruktur yang memadai dan mampu menyediakan kapasitas bandwidth (lebar pita) yang besar, atau belakangan dipopulerkan oleh Menteri Kominfo (Chief RA) sebagai jalan tol informatika.

Untuk dapat terwujudnya target kapasitas fixed line untuk akses internet ke rumah-rumah dimaksud, diperlukan sarana infrastruktur Jaringan telekomunikasi yang memadai, dan solusinya adalah melakukan penggelaran Jaringan kabel fiber optic sampai ke lokasi rumah pelanggan baik di perkotaan, maupun pedesaan.

Agar Jaringan kabel fiber optic yang tergelar sedemikian banyak nantinya ke rumah-rumah di perkotaan dan pedesaan, maka para penyelenggara Jaringan telekomunikasi memerlukan teknisi yang handal di bidang Jaringan kabel fiber optic dalam jumlah yang cukup besar.

Menyadari kondisi keterbatasan kemampuan para teknisi lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) saat ini, maka APJATEL melakukan Program Pelatihan bagi Para Guru dari 90 SMK yang tersebar di 20 Propinsi. Program “Train of the Trainer” ini akan berlangsung sebanyak 6 sesi, dengan jangka waktu pelaksanaan per sesi selama 10 hari.

Direktur Komersial MNC Play yang  juga selaku Ketua Bidang Kerja Sama Antar Lembaga (Eksternal) APJATEL, Ade Tjendra mengungkapkan, selain materi yang bersifat teori, dalam pelatihan ini juga para guru akan melakukan praktek lapangan pemasangan Jaringan kabel optic dan latihan mengoperasikan perangkat-perangkat yang diperlukan dalam Penyelenggaraan Jaringan Kabel Fiber Optik.

Dengan demikian diharapkan nantinya para guru akan dapat mengajarkan dan melatih siswanya, sehingga setelah lulus akan menjadi tenaga yang handal siap pakai oleh industry.

“Adanya program ini juga diharapkan tidak ada lagi kesulitan bagi para penyelenggara jaringan telekomunikasi dimana salah satunya adalah APJATEL karena para siswa sudah dibekali oleh pengetahuan akan informasi, teknologi, serta komunikasi yang semakin berkembang oleh para pengajar yang kompeten di bidang ini. Hal ini juga merupakan wujud kontribusi positif APJATEL bagi dunia pendidikan dan dunia kerja di Indonesia,” ujarnya dalam keterangannya di Jakarta, Senin 11 Januari 2016.

Di tempat yang sama Direktur Pembinaan SMK Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Mustaghfirin Amin, menambahkan, program pelatihan ini akan berkelanjutan nantinya di provinsi-provinsi dimana para guru berasal, dan sekolah mereka akan menjadi Training Center Jaringan IP Berbasis Jaringan Kabel Serat Optik yang akan dilengkapi peralatannya oleh Pemerintah Direktorat Pembinaan SMK dan Pelatih dari APJATEL.

Untuk tempat pelatihan pertama dipilih di lokasi SMKN 4 Purbaratu Tasikmalaya, Jawa Barat dengan pertimbangan prestasi sekolah tersebut yang telah berhasil membuat Meja Networks Simulator untuk Jaringan IP Layer 1 sampai Layer 7, dan produknya telah didaftarkan serta memperoleh sertifikat paten dari Kementrian Hukum dan HAM (*) Rezkiana Nisaputra

Apriyani

Recent Posts

Berpotensi Dipercepat, LPS Siap Jalankan Program Penjaminan Polis pada 2027

Poin Penting LPS membuka peluang percepatan implementasi Program Penjaminan Polis (PPP) dari mandat 2028 menjadi… Read More

9 hours ago

Program Penjaminan Polis Meningkatkan Kepercayaan Publik Terhadap Industri Asuransi

Berlakunya Program Penjaminan Polis (PPP) yang telah menjadi mandat ke LPS sesuai UU No. 4… Read More

10 hours ago

Promo Berlipat Cicilan Makin Hemat dari BAF di Serba Untung 12.12

Poin Penting BAF gelar program Serba Untung 12.12 dengan promo besar seperti diskon cicilan, cashback,… Read More

13 hours ago

BNI Dorong Literasi Keuangan dan UMKM Naik Kelas Lewat Partisipasi di NFHE 2025

Poin Penting BNI berpartisipasi dalam NFHE 2025 untuk memperkuat literasi keuangan dan mendorong kesehatan finansial… Read More

14 hours ago

wondr BrightUp Cup 2025 Digelar, BNI Perluas Dukungan bagi Ekosistem Olahraga Nasional

Poin Penting BNI menggelar wondr BrightUp Cup 2025 sebagai ajang sportainment yang menggabungkan ekshibisi olahraga… Read More

14 hours ago

JBS Perkasa dan REI Jalin Kerja Sama Dukung Program 3 Juta Rumah

Poin Penting JBS Perkasa dan REI resmi bekerja sama dalam penyediaan pintu baja Fortress untuk… Read More

16 hours ago