Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Shinta Widjaja Kamdani (foto: M.Ibrahim)
Poin Penting
Jakarta – Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Shinta Widjaja Kamdani optimistis bahwa pelaksanaan Program Magang Nasional akan memberikan keuntungan bagi perusahaan maupun para peserta magang.
Menurutnya, program yang diinisiasi Presiden Prabowo ini menjadi langkah konkret untuk menghubungkan kebutuhan dunia pendidikan dan dunia industri. Sebab, keterlibatan perusahaan akan mempercepat proses penyerapan tenaga kerja muda.
“Karena ini juga memberikan kesempatan bagi perusahaan untuk menilai peserta magang. Jadi pekerjanya dibayarkan oleh pemerintah. Dan ini bisa menjadi kesempatan untuk nantinya apakah dia bisa diperkerjakan penuh kalau memang evaluasinya baik,” jelasnya, di Jakarta, Rabu, 5 November 2025.
Shinta pun mendorong banyak perusahaan untuk bergabung dengan Program Magang Nasional, terutama perseroan yang selama ini belum memiliki program magang.
“Dan mungkin lebih banyak perusahaan yang lebih bisa memanfaatkan program ini,” jelasnya.
Baca juga : Program Magang Nasional Dimulai, 20 Ribu Lulusan Fresh Graduate Ikut Tahap Pertama
Pada akhirnya, kata Shinta, kunci utama dalam pelaksanaan Program Magang Nasional adalah penciptaan banyak lapangan baru yang berkualitas. Tak hanya dari sektor informal, tapi juga formal.
“Jadi saya rasa kuncinya adalah penciptaan pekerjaan yang berkualitas tadi. Tidak hanya dari sektor informal yang kemudian menjadi penuh 60 persen, tapi juga sektor formal seperti apa.
Diketahui, pemerintah meluncurkan Program Magang Nasional bagi lulusan perguruan tinggi (fresh graduate) guna memberikan pengalaman kerja di dunia usaha, industri, BUMN, lembaga pemerintah, dan Bank Indonesia.
Program ini untuk mendorong penciptaan lapangan kerja produktif di berbagai sektor. Peserta magang ini gelombang pertama sebanyak 20 ribu orang dan ini sudah dibuka dan mulai bekerja tanggal 20 Oktober.
Baca juga : Pemerintah Kucurkan Stimulus Tambahan Rp30 Triliun untuk BLT dan Program Magang
Kemudian, pada bulan berikutnya, jumlah peserta magang akan ditingkatkan menjadi 80 ribu orang. Peserta akan menerima uang saku setara upah minimum daerah masing-masing setiap bulan.
Saat ini, terdapat lebih dari 1.666 perusahaan yang telah mendaftar dan menyiapkan posisi lowongan kerja. Jumlah posisi yang ditawarkan mencapai 26.181 dengan total pelamar sebanyak 156.159 orang.
Sekretaris Kabinet (Seskab) Teddy Indra Wijaya mengatakan, selain memperoleh pengalaman kerja di sektor industri, para peserta magang juga akan menerima upah dari pemerintah yang disesuaikan dengan Upah Minimum Provinsi (UMP) di wilayah tempat magang berlangsung.
“Misalnya di Jakarta, berarti upah minimum di sini Rp5,4 juta, tiap bulannya para sarjana yang bekerja, yang magang ya dapat segitu dan tentunya nanti di daerah lain sesuai dengan upah minimum dari kota dan di daerah tersebut,” pungkasnya. (*)
Editor: Galih Pratama
Poin Penting BRI membukukan laba bank only Rp45,44 triliun per November 2025, turun dari Rp50… Read More
Poin Penting Seluruh bank besar seperti BCA, BRI, Mandiri, BNI, dan BTN memastikan layanan perbankan… Read More
Poin Penting Bank Jateng membagikan dividen Rp1,12 triliun kepada Pemprov dan 35 kabupaten/kota di Jateng,… Read More
Poin Penting Perencanaan keuangan krusial bagi freelancer untuk mengelola arus kas, menyiapkan dana darurat, proteksi,… Read More
Poin Penting Pastikan kendaraan dan dokumen dalam kondisi lengkap dan prima, termasuk servis mesin, rem,… Read More
Bank Muamalat memberikan layanan “Pusat Bantuan” Muamalat DIN. Selain untuk pembayaran, pembelian, atau transfer, nasabah… Read More