Moneter dan Fiskal

APBN Surplus Rp153,3 Triliun, Menkeu Klaim Ekonomi RI Mulai Pulih dan Sehat

Jakarta – Kementerian Keuangan RI melaporkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) mengalami surplus pada Juli 2023 sebesar Rp153,5 triliun atau 0,72 persen terhadap produk domestik bruto (PDB).

Menteri Keuangan, Sri Mulyani mengatakan, pendapatan negara hingga Juli 2023 sebesar Rp1.614,8 triliun atau setara 65,6 persen dari total target APBN 2023. Adapun nilai tersebut tumbuh 4,1 persen secara tahunan.

“APBN hingga Juli 2023 mengalami surplus, melonjak tinggi 44 persen dibandingkan tahun lalu yang juga surplus Rp106,6 triliun. Ini memberi sinyal APBN terjaga kesehatannya untuk bisa menopang dan melindungi rakyat kita, mendukung pemulihan ekonomi untuk menjaga agar agenda-agenda penting nasional seperti Pemilu bisa tetap berjalan sesuai dengan jadwal dan stabilitas ekonomi keuangan negara tetap terjaga,” ujar Sri Mulyani dalam APBN KiTa, Jumat, 11 Agustus 2023.

Baca juga: Penerimaan Pajak Negara Sudah 64,56 persen dari Target APBN 2023, jadi Segini

Kondisi keuangan negara berhasil mencetak surplus didorong oleh pendapatan negara yang masih tumbuh yang berasal dari setoran pajak hingga penerimaan negara bukan pajak (PNBP). Tercatat, penerimaan negara dari pajak hingga Juli 2023 mencapai Rp1.258,9 triliun atau 62,3 persen dari target APBN tahun ini, tumbuh 3,7 persen.

“Sementara, penerimaan kepabeaan & cukai mengalami penurunan -19,1 persen atau sebesar Rp149,8 triliun, dibandingkan tahun lalu yang masih tumbuh 31,1 persen. Dan PNBP sebesar Rp355,5 triliun tumbuh 5,4 persen,” ungkapnya.

Kemudian, dari sisi belanja, menkeu mencatat belanja negara sudah terealisasi Rp1.614,8 triliun, tumbuh 4,1 persen. Realisasi tersebut terdiri dari belanja pemerintah pusat Rp1.020,4  triliun. Sementara transfer ke daerah dan dana desa (TKDD) Rp440,9 triliun atau tumbuh 6,6 persen.

Menkeu melanjutkan, keseimbangan primer juga mencatatkan surplus sebesar Rp394,5 triliun, melonjak dibandingkan dengan keseimbangan primer tahun lalu sebesar Rp316 triliun, atau kenaikannya 24,6 persen.

Baca juga: Kemenkeu Dorong Negara Asean Tingkatkan Kerja Sama Perpajakan di Negara Kawasan

“Saya sampaikan pembiayaan anggaran Rp163,9 triliun relaisasi tahun ini hingga Juli menurun tajam sebesar 17 persen. Menggambarkan bahwa APBN dengan penerimaan yang masih cukup kuat dan sehat, meskipun kita tetap waspada dan belanja yang terjaga kita bis menurunkan pembiayaan utang secara tajam dan konsisten,” ucapnya. (*)

Editor: Rezkiana Nisaputra

Irawati

Recent Posts

Diikuti 6.470 Pelari, PLN Electric Run 2024 Ditarget Hindari Emisi Karbon hingga 14 ton CO2

Jakarta - Sebanyak 6.470 racepack telah diambil pelari yang berpartisipasi dalam PLN Electric Run 2024… Read More

6 hours ago

Segini Target OJK Buka Akses Produk dan Layanan Jasa Keuangan di BIK 2024

Jakarta – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) membidik pencapaian Bulan Inklusi Keuangan (BIK) 2024 sekitar 8,7… Read More

7 hours ago

HUT ke-26, Bank Mandiri Hadirkan Inovasi Digital Adaptif dan Solutif untuk Siap Jadi Jawara Masa Depan

Jakarta - Merayakan usia ke-26, Bank Mandiri meluncurkan berbagai fitur dan layanan digital terbaru untuk… Read More

20 hours ago

KemenKopUKM Gandeng Surveyor Indonesia Verifikasi Status Usaha Simpan Pinjam Koperasi

Jakarta - Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM) menunjuk PT Surveyor Indonesia, anggota Holding BUMN IDSurvey,… Read More

21 hours ago

Bijak Manfaatkan Produk Keuangan, Ini Pesan OJK kepada Gen Z

Balikpapan - Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Jasa Keuangan, Edukasi dan Pelindungan Konsumen OJK Friderica… Read More

21 hours ago

Jurus OJK Perluas Akses Keuangan yang Bertanggung Jawab dan Produktif di Balikpapan

Balikpapan – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) semakin memperluas akses keuangan masyarakat terhadap sektor jasa keuangan yang… Read More

21 hours ago