Moneter dan Fiskal

APBN Surplus Berlanjut, per Agustus 2023 Nilainya Capai Segini

Jakarta – Kementerian Keuangan melaporkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) mengalami surplus pada Agustus 2023 sebesar Rp147,2 triliun atau 0,70 persen terhadap produk domestik bruto (PDB).

Kondisi keuangan negara berhasil mencetak surplus ini didorong oleh pendapatan negara yang masih tumbuh yang berasal dari setoran pajak hingga penerimaan negara bukan pajak (PNBP). Tercatat, penerimaan negara sebesar Rp1.821,9 triliun atau 74 persen dari target, naik 3,2 persen yoy.

Baca juga: Tumbuh Positif, Penerimaan Pajak Negara per Agustus 2023 jadi Segini

Secara rinci, pendapatan negara dari penerimaan pajak sebesar Rp1.247 triliun tumbuh 6,4 persen atau 72,6 persen dari target APBN 2023.

“Sementara, penerimaan kepabeaan & cukai mengalami penurunan -16,8 persen atau sebesar Rp171,6 triliun. Dan PNBP sebesar Rp402,8 triliun tumbuh 4,3 persen,” ujar Sri Mulyani dalam APBN KiTa, Rabu, 20 September 2023.

Kemudian, dari sisi belanja, Menkeu mencatat belanja negara sudah terealisasi Rp1.674,7 triliun, tumbuh 1,1 persen. Realisasi tersebut terdiri dari belanja pemerintah pusat Rp1.170,8  triliun. Sementara transfer ke daerah Rp503,9 triliun atau tumbuh 5,2 persen.

“Belanja negara sudah mencapai 32,8 persen dari pagu terutama untuk belanja pusat sebesar 31,8 persen di antaranya, belanja K/L 32,6% sebesar Rp326,2 triliun dan belanja non-K/L 31,2 persen atau Rp388,4 triliun,” jelas Menkeu.

Menkeu melanjutkan, keseimbangan primer juga mencatatkan surplus sebesar Rp422,1 triliun, naik 23,2 persen. 

“Realisasi pembiayaan anggaran sebesar Rp160 triliun, ini turun tajam -44,4 persen,” katanya.

Sri Mulyani menyampaikan, bahwa kinerja APBN Indonesia sampai bulan Agustus 2023 memiliki SiLPA sebesar Rp317,4 triliun

“Kondisi perekonomian masih cukup solid dan terkendali meskipun dihadapkan pada guncangan dan pelemahan global serta suku bunga global yang cukup tinggi. Kita perkirakan untuk kuartal III 2023 pertumbuhan ekonomi diatas 5 persen,” ungkap Sri Mulyani.

Baca juga: Pemerintah Sudah Belanjakan Rp1.674,7 T Pagu APBN, untuk Apa Saja?

Selain itu, kinerja APBN juga masih cukup solid dan kuat sampai dengan Agustus, APBN yang sehat dan kuat bisa melindungi masyarakat dan menjaga momentum ekonomi kita untuk tetap tumbuhdan pulih.

“Namun tetap waspada karena kondisi gelobal perlu dowaspadai yang secara perlahan akan memberikan imbas pada APBN dan ekonomi kita,” tutup Sri Mulyani. (*)

Editor: Galih Pratama

Irawati

Recent Posts

KB Bank Beri Suntikan Pembiayaan untuk Vendor Tripatra

Jakarta – KB Bank menjalin kemitraan dengan PT Tripatra Engineers and Constructors (Tripatra) melalui program… Read More

57 mins ago

IHSG Hari Ini Ditutup Anjlok 1,84 Persen, Tembus Level 6.977

Jakarta – Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada hari ini, Kamis, 19 Desember 2024, kembali… Read More

2 hours ago

Asuransi Bintang Siap Implementasikan PSAK 117 Mulai 1 Januari 2025

Jakarta - Per 1 Januari 2025, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mewajibkan seluruh perusahaan asuransi dan… Read More

2 hours ago

Mengenal Bashe Ransomware yang Diduga Serang BRI, Apa Bahayanya?

Jakarta – Meski dikabarkan mengalami serangan ramsomware, PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) memastikan saat ini data… Read More

2 hours ago

Optimis Capai Ekonomi 8 Persen, Pemerintah Lakukan Strategi Ini

Jakarta - Di tengah tantangan global yang terus meningkat, pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi sebesar 8… Read More

3 hours ago

Tinggal Tap, QRIS NFC Bakal Meluncur di Kuartal I-2024

Jakarta – Bank Indonesia (BI) akan segera meluncurkan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) berbasis NFC (Near Field Communication)… Read More

4 hours ago