Ilustrasi: Defisit RAPBN 2026/istimewa
Jakarta – Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menyatakan membengkaknya kementerian dan lembaga (K/L) baru dalam Kabinet Merah Putih di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto bakal menambah anggaran belanja di 2025.
Direktur Jenderal Anggaran Kemenkeu Isa Rachmatarwarta mengatakan pihaknya sudah menerima banyak usulan tambahan anggaran dari K/L untuk tahun 2025.
“Tentu akan ada tambahan untuk 2025. Ini kita sedang menerima banyak usulan dari K/L, sedang ditelaah,” ucap Isa dalam Konferensi Pers APBN Kita, dikutip, Kamis 12 Desember 2024.
Meski begitu, Isa menjelaskan bahwa proses penambahan anggaran K/L akan dilakukan secara formal di tahun depan. Sejalan dengan APBN 2025 yang sudah disetujui, serta Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) 2025 juga telah diserahkan kepada K/L berdasarkan anggaran yang disepakati oleh DPR.
Baca juga: Jika PPN 12 Persen Berlaku, Sri Mulyani Hitung Pendapatan Negara Bisa Hilang Rp265,6 T
Baca juga: Sri Mulyani Lapor APBN per November 2024 Defisit Rp401,8 Triliun
“Kalau nanti ada tambahan, kita akan lakukan di tahun 2025. Usulan sudah masuk beberapa, ini sudah mulai ditelaah, nanti tentunya pada akhirnya akan dibahas besama oleh Ibu Menteri Keuangan dengan Presiden,” ungkapnya.
Di tahun 2024, tambah Isa, di masing-masing K/L bisa mengoptimalkan anggaran yang ada sehingga tak dipelukan penambahan di tahun ini.
“Untuk 2024 alhamdulilah karena rentangnya sudah menjelang akhir tahun tidak terlalu panjang maka praktis tidak ada tambahan. KL bisa mengoptimalkan dari anggaran mereka yang ada,” tandasnya.
Adapun, di masa pemerintahan Prabowo jumlah kementerian menjadi 48 dengan jumlah wakil menteri (Wamen) 56 orang. Jumlah tersebut bertambah dibandingkan masa kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang sebanyak 34. (*)
Editor: Galih Pratama
Poin Penting Hashim Djojohadikusumo meraih penghargaan “Inspirational Figure in Environmental and Social Sustainability” berkat perannya… Read More
Poin Penting Mirae Asset merekomendasikan BBCA dan BMRI untuk 2026 karena kualitas aset, EPS yang… Read More
Poin Penting Indonesia menegaskan komitmen memimpin upaya global melawan perubahan iklim, seiring semakin destruktifnya dampak… Read More
Poin Penting OJK menerbitkan POJK 29/2025 untuk menyederhanakan perizinan pergadaian kabupaten/kota, meningkatkan kemudahan berusaha, dan… Read More
Poin Penting Sebanyak 40 perusahaan dan 10 tokoh menerima penghargaan Investing on Climate 2025 atas… Read More
Poin Penting IHSG ditutup melemah 0,09% ke level 8.632 pada 5 Desember 2025, meski beberapa… Read More