Jakarta – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, ditengah risiko tekanan geopolitik, ancaman resesi, dan persiapan Pemilu 2024, APBN 2023 tetap berada pada level yang optimis namun tetap waspada, dengan mengedepankan strategi efisiensi dan belanja yang berkualitas.
“Optimis, karena kita punya track record yang cukup baik, namun kita tetap waspada karena ini tantangannya beda,” kata Sri Mulyani, dalam Kuliah Umum Media Indonesia, Jumat, 3 Februari 2023.
Maka, lanjutnya, ketika Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan bahwa IMF memproyeksikan dunia gelap gulita, itu merupakan elemen dari kewaspadaan sebagai pemimpin negara.
“Itu bukan untuk menakut-nakuti kita atau rakyat. Bahwa environment dunia sedang tidak baik-baik saja. Tapi kewaspadaan, kalau tidak bisa merespon dengan baik kita juga bisa ikut gelap gulita,” ujarnya.
Menkeu pun mengungkapkan, bahwa pemerintah telah merancang dan mengelola untuk memperkuat instrumen APBN 2023 yang terus mengalami konsolidasi.
Pertama, dari sisi belanja akan dijaga, pemulihan ekonomi nasional tetap pada agenda prioritas. Perbedaannya, ketika pandemi pemerintah mengeluarkan anggaran untuk belanja kesehatan bisa mencapai Rp300 triliun, sedangkan di APBN 2023 saat ini hanya dianggarkan Rp176 triliun.
“Sisanya dipakai untuk prioritas yang lain, tidak berarti kesehatan tidak penting karena sekarang di sektor kesehatan oleh Menteri kesehatan kita dukung secara full. Memperbaiki dari Posyandu, Puskesmas, Rumah Sakit di daerah BPJS Kesehatan dan menangani masalah yang non-Covid, seperti stunting, tuberkolosis, diabetes semua adalah yang sekarang menjadi persoalan yang harus terus kita waspadai,” pungkasnya.
Kedua, pendidikan dianggarkan sebesar Rp612 triliun. Hal ini, menggambarkan Indonesia terus menjaga dan membangun fondasi untuk menjadi negara maju.
“Waktu saya jadi Menteri Keuangan tahun 2006 APBN nya nggak nyampe Rp600 triliun. Sekarang tahun ini pendidikan saja Rp612 triliun. Ini yang menggambarkan kita ingin terus menjaga dan membangun fondasi Indonesia, kalau Indonesia ingin menjadi negara high income sumber daya manusia is a most important one,” paparnya.
Selain itu, Kementerian keuangan juga memiliki dana abadi LPDP yang mencapai lebih dari Rp130 triliun. Sebanyak 35.000 mahasiswa telah diberikan beasiswa di dalam maupun luar negeri serta sudah sebanyak 17.900 orang yang telah lulus yang telah berkontribusi untuk negara.
Ketiga, ketahanan pangan dan energi yang masing-masing sebesar Rp104,2 triliun dan Rp341,3 triliun di APBN 2023. Indonesia tengah dihadapkan masalah ketahanan pangan dan energi, dua hal yang dijaga dalam APBN 2023.
Keempat, infrastruktur dianggarkan sebesar Rp392,1 triliun. Menkeu mengaku, akan menyelesaikan beberapa proyek strategis nasional akan segera selesaikan.
“Infrastruktur tetap penting, beberapa proyek startegis nasional akan segera diselesaikan, seperti jalan tol di Sumatera kita membebaskan tanah untuk bisa membuat, jadi jangan dikira kita hanya membangun Jawa aja, kita hanya ngurusin IKN saja,tapi seluruh pelosok Indonesia,” jelasnya
Kemudian, pertahanan keamanan dianggarkan sebesar Rp316,9 triliun dan perlindungan sosial Rp476 triliun.“Selama kualitas belanjanya baik tidak ada korupsi, efisiensi kita jaga bersama Indonesia akan terus membangun untuk menciptakan penguatan ekonomi,” ungkap Sri Mulyani (*)
Editor: Rezkiana Nisaputra
Jakarta – Bangkok Bank sukses mengakuisisi 89,12 persen saham PT Bank Permata Tbk (BNLI) dari Standard Chartered Bank dan… Read More
Jakarta – PT PLN (Persero) dalam mencapai Net Zero Emission (NZE) 2060 membutuhkan investasi mencapai USD700 miliar… Read More
Jakarta - PT Bank Permata Tbk (BNLI) atau Permata Bank memiliki peluang ‘naik kelas’ ke Kelompok Bank… Read More
Jakarta – Presiden Prabowo Subianto optimis pertumbuhan ekonomi Indonesia akan mencapai level 8 persen dalam kurun waktu… Read More
Jakarta - Mahkamah Pidana Internasional (International Criminal Court/ICC) resmi mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Perdana Menteri Israel, Benjamin… Read More
Makassar – PT Asuransi Maximus Graha Persada Tbk (Maximus Insurance) menyerahkan polis asuransi jaminan diri… Read More