Teknologi perbankan; Mempercepat proses. (foto: Istimewa).
CIF mendukung NAZ dalam memenuhi persyaratan peraturan prinsip KYC, AML dan FATCA. Apriyani Kurniasih.
Jakarta—Pengolahan dan integrasi data menjadi suatu tantangan bagi bank dengan dengan jumlah nasabah yang banyak. Hal itu pula yang dialami PT Bank ANZ Indonesia (ANZ). Apalagi, tidak sekedar banyak, nasabah ANZ juga tersebar di berbagai jenis sistem dan poin kontak.
Untuk memperoleh informasi nasabah dengan lebih baik, meningkatkan customer retention, dan meningkatkan Return on Investment (ROI) dari program marketing, ANZ mengimplementasikan proyek Customer Identification File (CIF) tunggal. Proyek ini bertujuan untuk memenuhi persyaratan peraturan untuk prinsip Know Your Customer (KYC), Anti-Money Laundering (AML) dan Foreign Account Tax Compliance Act (FATCA).
Untuk mendukung programnya tersebut, ANZ dibantu oleh SAS® Data Quality. “SAS memberikan solusi untuk permasalahan dalam kualitas data kami. Kami dapat bekerja dengan lebih cepat dan efisien,” kata Jimmy Tandri, Head of Decision Management ANZ Indonesia.
Dalam mengembangkan solusi Single Customer View, tim proyek hanya memerlukan sedikit anggota tim dan dapat melengkapi dan memenuhi persyaratan proyek dalam timeline. Nantinya, ketika sistem telah berfungsi dan berjalan, proses ekstrasi, memuat dan mentransformasi (ETL) secara otomatis bekerja dengan lancar dan waktu pemrosesan menjadi berkurang dengan signifikan meskipun data sedang diolah.
Senada dengan Jimmy, Mujur Tandi, Head of Operations Transformation ANZ Indonesia mengaku merasa terpukau dengan betapa cepat dan mudah prosesnya. Mujur menambahkan, alat ini memberikan kejelasan pada isu data dan meningkatkan kepercayaan terhadap data itu sendiri.
Saat ini, CIF tunggal yang dikembangkan dengan SAS Data Quality, sekarang telah menjadi bagian integral dari KYC dan AML (Anti-Money Laundering), kampanye marketing dan analitik risiko di ANZ.
“SAS Data Quality juga sangat mudah digunakan (user friendly), dan GUI (Graphical User Interface) sangat membantu,” kata Jimmy.
Poin Penting IPCM bagikan dividen interim tahun buku 2025 sebesar Rp4,40 per saham atau total… Read More
Poin Penting TKD hingga November 2025 terealisasi Rp795,6 triliun atau 91,5 persen dari pagu APBN,… Read More
Poin Penting RUPSLB GPSO menyetujui perubahan susunan direksi dan dewan komisaris, termasuk pengunduran diri empat… Read More
Poin Penting RUPSLB Bank Mandiri pada 19 Desember 2025 resmi mengangkat Zulkifli Zaini sebagai Komisaris… Read More
Poin Penting RUPSLB Bank Mandiri (BMRI) 19 Desember 2025 memutuskan perombakan jajaran dewan komisaris, sementara… Read More
Poin Penting Pemerintah menyalurkan Rp268 miliar ke Aceh, Sumut, dan Sumbar untuk 3 provinsi dan… Read More