Jakarta – Direktur Utama PT Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi menilai, sudah waktunya Bank Indonesia (BI) menurunkan suku bunga acuannya pada periode bulan ini. Hal tersebut seiring dengan terbukanya ruang penurunan suku bunga The Fed.
“Setelah The Fed memberikan sinyal positif dengan berencana menurunkan suku bunga acuan, maka sudah sepantasnya BI berani mengambil langkah menurunkan suku bunga acuan sebesar 50 bps guna untuk mendongkrak pertumbuhan sektor riil,” kata Ibrahim melalui keterangannya di Jakarta, Jumat 12 Juli 2019.
Menurutnya hal tersebut patut dilaksanakan sebab tingkat suku bunga Indonesia masih kompetitif dibandingkan dengan negara Asia lainnya.
Tak hanya itu, tambah dia, BI juga harus mengantisipasi penurunan suku bunga The Fed tersebut dengan cepat. Sebab Rapat Dewan Gubernur BI pada dua periode berikutnya yang akan digelar pada 17-18 Juli dan 21-22 Agustus, akan mendahului pertemuan The Federal pada 30-31 Juli dan 17-18 September.
Sebagai informasi, untuk suku bunga acuan BI sendiri, sejak Desember 2018 hingga Juni 2019 BI konsisten untuk mempertahankan BI 7-day Reverse Repo Rate (BI7DRR) sebesar 6,00%, suku bunga Deposit Facility sebesar 5,25%, dan suku bunga Lending Facility sebesar 6,75%. (*)
Editor: Rezkiana Np
Jakarta - Pada pembukaan perdagangan pagi ini pukul 9.00 WIB (6/11) Indeks Harga Saham Gabungan… Read More
Jakarta - MNC Sekuritas melihat pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) secara teknikal pada hari… Read More
Jakarta - Presiden Prabowo Subianto resmi menandatangani Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 47 Tahun 2024 tentang… Read More
Suasana saat konferensi pers saat peluncuran Asuransi Mandiri Masa Depan Sejahtera di Jakarta. Presiden Direktur… Read More
Jakarta - PT. Bank Pembangunan Daerah (BPD) Nusa Tenggara Timur (Bank NTT) resmi menandatangani nota… Read More
Jakarta – Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal III 2024 tercatat sebesar 4,95 persen, sedikit melambat dibandingkan kuartal… Read More