Jakarta – Pengembang properti memutar otak mencari strategi meningkatkan penjualan di pasar properti yang masih lesu dan potensi resesi di 2023. Seperti dilakukan Pancakarya Griyatama, pengembangan Skandinavia Apartment di kawasan superblok Tangcity, Kota Tangerang.
Menurut Vice President Director Skandinavia Apartment, Norman Eka Saputra, pasar properti khususnya apartemen sebenarnya masih menarik. Permintaan hunian high rise building masih berpotensi naik dilatari keinginan untuk berinvestasi dan harga yang stagnan atau bahkan cenderung turun dalam satu tahun terakhir. Kondisi itu membuat apartemen menarik dijadikan alternatif instrumen investasi, termasuk untuk pasar sewa harian dan bulanan.
“Kami melihat ini merupakan momentum tepat untuk menggaet pasar yang tertarik untuk aman berinvestasi dengan memberikan promo menarik yakni Buyback & Rental Guarantee,” papar Eka, di Tangerang, Jumat, 16 Desember 2022.
Eka mengklaim, program buyback guarantee bisa menjadi solusi pas bagi investor dalam menanamkan dana secara aman sekaligus menyiasati potensi perlambatan ekonomi atau bahkan potensi resesi di 2023.
“Buyback Guarantee akan meminimalisir resiko kerugian pembeli di mana pengembang memberikan jaminan investasi dengan pengembalian uang dan jaminan nilai sewa 5% per tahun. Selain itu, dengan Rental Guarantee, jaminan unit pasti tersewa juga akan diberikan sehingga investment yield dan capital gain dapat mencapai hingga 15%, jadi investasi di Skandinavia Apartment otomatis bebas risiko,” klaimnya.
Hingga saat ini dari total 1.065 unit apartemen Skandinavia, hanya tersisa 30% yang belum terjual. Dari jumlah unit yang terjual, lebih dari 70% di antaranya sudah terhuni. Pengembang menawarkan hunian vertikal siap huni dengan luasan mulai dari 45 meter persegi dan fully furnished.
Secara historikal, kata Eka, biasanya sektor properti akan mengalami booming, pasca terjadinya booming energi. Misalnya pada 2003, pasar properti terus melonjak sejak krisis ekonomi 1998. Begitu juga pada 2012, properti malah melonjak setelah krisis dunia pada 2008 dikarenakan harga komoditas yang naik dua kali lipat, diikuti harga properti yang semakin meroket dikarenakan permintaan pasar tinggi dengan supply yang rendah serta tingginya likuiditas masyarakat.
Siklus yang sama bisa saja terjadi di 2023. properti booming dapat kembali terjadi dikarenakan harga komoditas bisa naik hingga empat kali lipat yang disertai melonjaknya harga bahan konstruksi yang menyebabkan supply properti menurun, namun demand akan tetap tinggi akibat suku bunga bank masih relatif rendah. Kebijakan kepemilikan properti bagi WNA semakin dimudahkan dan harga tanah yang cenderung stabil, juga akan mendorong properti kembali menjadi instrumen investasi yang aman dan menjanjikan.
Untuk menarik minat masyarakat, pada 17-18 Desember 2022, Skandinavia Apartment menggelar open house. Masyarakat dapat melihat lingkungan dan fasilitas-fasilitas yang sudah tersedia di Skandinavia Apartment dan superblok Tangcity. (*)
Jakarta – Bank Indonesia (BI) mencatat uang beredar (M2) tetap tumbuh. Posisi M2 pada Oktober 2024 tercatat… Read More
Jakarta - PT Indonesia Infrastructure Finance (IIF) kembali meraih peringkat "Gold Rank" dalam ajang Asia… Read More
Jakarta – Menjelang akhir 2024, PT Hyundai Motors Indonesia resmi merilis new Tucson di Indonesia. Sport Utility Vehicle (SUV)… Read More
Jakarta - Romy Wijayanto, Direktur Keuangan & Strategi Bank DKI menerima penghargaan sebagai Most Popular… Read More
Jakarta - Kementerian Koperasi (Kemenkop) menegaskan peran strategis koperasi, khususnya Baitul Maal Wa Tamwil (BMT), dalam… Read More
Jakarta – Optimisme para pelaku usaha di Inggris terhadap ekonomi di Tanah Air masih solid.… Read More