Antisipasi Perlambatan Ekonomi Global jadi Faktor BI Turunkan Bunga Acuan

Medan – Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Dody Budi Waluyo menjelaskan, perlambatan ekonomi global yang merupakan dampak dari perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China menjadi faktor utama BI menurunkan suku bunga acuan pada periode Juli ini.

Dody menyebut, ketidakpastian ini akan membuat kondisi ekonomi global akan lebih melambat. Terlebih, beberapa lembaga rating salah satunya lembaga International Monetary Fund (IMF) menurunkan perkiraan pertumbuhan ekonomi global 2019 menjadi 3,3 persen dari semula 3,5 persen.

“Dampak daripada trade war itu akan membuat perdagangan baik di negara emerging dan maju akan melambat. Konsumsi sudah pasti akan tertahan karena pendapatan dari ekspor akan berkurang,” kata Dody di Medan, Jumat 19 Juli 2019.

Dengan begitu, BI mengantisipasi dampak perang dagang terhadap perdagangan nasional dengan menurunkan suku bunga acuan miliknya. Tak hanya itu, BI juga terus melaksanakan strategi operasi moneter yang diarahkan untuk memastikan ketersediaan likuiditas di pasar uang dan memperkuat transmisi kebijakan moneter yang akomodatif.

“Ini adalah gambaran sehingga sekarang dengan posisi seperti ini mulai hari ini gambaran ketidakpastiannya menjadi lebih jelas, ekonomi akan slowing. Itu akan pasti bagi kita menjadi risiko dan kita hadapi dengan melakukan cutting suku bunga,” kata Dody.

Sebelumnya, dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada 17-18 Juli 2019 memutuskan untuk menurunkan BI 7-day Reverse Repo Rate (BI7DRR) sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 5,75%, suku bunga Deposit Facility sebesar 5,00%, dan suku bunga Lending Facility sebesar 6,50%.

Kebijakan tersebut ditempuh Bank Sentral sejalan dengan tetap rendahnya prakiraan inflasi dan perlunya mendorong momentum pertumbuhan ekonomi, di tengah kondisi ketidakpastian pasar keuangan global yang menurun dan stabilitas eksternal yang terkendali. (*)

 

Editor: Rezkiana Np

Suheriadi

Recent Posts

Evelyn Halim, Dirut SG Finance, Raih Penghargaan Top CEO 2024

Jakarta – Evelyn Halim, Direktur Utama Sarana Global Finance Indonesia (SG Finance), dinobatkan sebagai salah… Read More

9 hours ago

Bos Sompo Insurance Ungkap Tantangan Industri Asuransi Sepanjang 2024

Jakarta - Industri asuransi menghadapi tekanan berat sepanjang tahun 2024, termasuk penurunan penjualan kendaraan dan… Read More

9 hours ago

BSI: Keuangan Syariah Nasional Berpotensi Tembus Rp3.430 Triliun di 2025

Jakarta - Industri perbankan syariah diproyeksikan akan mencatat kinerja positif pada tahun 2025. Hal ini… Read More

10 hours ago

Begini Respons Sompo Insurance soal Program Asuransi Wajib TPL

Jakarta - Presiden Direktur Sompo Insurance, Eric Nemitz, menyoroti pentingnya penerapan asuransi wajib pihak ketiga… Read More

11 hours ago

BCA Salurkan Kredit Sindikasi ke Jasa Marga, Dukung Pembangunan Jalan Tol Akses Patimban

Senior Vice President Corporate Banking Group BCA Yayi Mustika P tengah memberikan sambutan disela acara… Read More

11 hours ago

Genap Berusia 27 Tahun, Ini Sederet Pencapaian KSEI di Pasar Modal 2024

Jakarta - PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) mencatat sejumlah pencapaian strategis sepanjang 2024 melalui berbagai… Read More

12 hours ago