Jakarta– Dalam menghadapi tren pengetatan likuiditas, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengaku terus memperhatikan pendanaan industri perbankan yang masih menjadi tugas rumah perbankan untuk terus ditingkatkan.
Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Heru Kristiyana usai menghadiri acara peresmian pembangunan Indonesia Financial Center di SCBD Jakarta. Menurutnya, hal tersebut cukup penting guna mendorong penyaluran kredit perbankan.
“Kita juga tetap mewaspadai bahwa funding atau pendanaan bergerak dengan lebih baik, pelonggaran likuiditas harus memadai untuk mendukung pertumbuhan kredit,” kata Heru di Jakarta, Selasa 2 April 2019.
Selain itu, pihaknya juga terus berkerjasama dengan Bank Indonesia dan Kementerian Keuangan guna terus menumbuhkan angka penyaluran kredit yang sesuai dengan Rencana Bisnis Bank (RBB).
“Kalau kita lihat rencana bisnis banyak cara dilakukan (untuk pendanaan) seperti menerbitkan obligasi dan lainnya. Coba kita lihat sesuai dengan RBB nggak karena dalam kuartal satu masih ada revisi RBB, kita lihat mereka akan capai atau tidak,” tambah Heru.
Heru menilai, pertumbuhan kredit perbankan hingga saat ini masih sesuai dengan target Bank Indonesia (BI) dan OJK. BI sendiri memprediksi kredit tumbuh dapat 10% hingga 12% pada akhir tahun, sementara OJK memprediksikan kredit dapat tumbuh 11% hingga 13%. (*)
Jakarta - Pada pembukaan perdagangan pagi ini pukul 9.00 WIB (8/11), Indeks Harga Saham Gabungan… Read More
Jakarta - MNC Sekuritas melihat pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) secara teknikal pada hari… Read More
Jakarta - Bank sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve atau The Fed kembali memangkas… Read More
Direktur Pemberdayaan dan Layanan UPZ CSR BAZNAS RI Eka Budhi Sulistyo (kanan) dan Seketaris Perusahaan… Read More
Direktur Utama PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) Hery Gunardi tengah membrikan sambutan saat Musyawarah… Read More
Direktur PT Bank Central Asia Tbk (BCA) Haryanto T. Budiman memberikan sambutan saat peluncuran program… Read More