News Update

Antisipasi Likuiditas Ketat, Bank Jateng Siapkan Bunga Menarik

Jakarta — PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Tengah (Bank Jateng) mengaku telah mengantisipasi pengetatan likuiditas yang sedang terjadi pada industri perbankan nasional saat ini.

Direktur Keuangan Bank Jateng Dwi Agus Pramudya menyebut, pihaknya telah memantau kondisi perembangan pasar domestik maupun global. Tak hanya itu, pihaknya juga berupaya keras untuk terus meningkatkan Dana Pihak Ketiga (DPK) miliknya.

“Memang akhir tahun likuiditas cenderung mengetat. Oleh karena itu kami jauh hari sudah mempersiapkannya pertama yang kami tujukan adalah meninkatkan DPK meski harus menyesuaiakan cost karena suku bunga acuan udah meningkat naik,” jelas Agus di Hotel Borobudur Jakarta, Kamis 29 November 2018.

Agus menambahkan, pihaknya juga terus memberikan tingkat bunga yang menarik bagi nasabah khususnya deposito agar komposisi dana murah atau CASA miliknya tetap terjaga dan terus tumbuh ditengah perebutan dana murah.

Baca juga: Salurkan FLPP, Bank Jateng Syariah Genjot Kredit KPR

Selain itu Bank Jateng juga telah mendistribusikan surat utang jangka pendek  dalam bentuk Negotiable Certificate of Deposit (NCD) Bank Jateng Tahun 2018 senilai total Rp 1 triliun. Dirinya menyebut, pendistribusian ini akan semakin menarik minat nasabah.

“Kedua dari dana pihak kedua dari lembaga keuangan maupun perbankan. Bank Jateng baru menerbitkan NCD sebesar Rp1 triliun Alhamdulillah oversubscribe juga,” tambah Agus

Sebagai informasi Per 31 Oktober lalu, rasio kredit terhadap DPK (Loan to Deposit Ratio/LDR) Bank Jateng berada di level 85%. Ini artinya, di bawah industri yang sebesar 94%.

LDR sendiri menjadi parameter untuk melihat ketersediaan dana (likuiditas) bank untuk memenuhi penyaluran kreditnya. Berdasarkan Peraturan No. 17/11/PBI/2015, mengatur bahwa batas bawah LDR, yang kemudian berubah menjadi LFR sebesar 78 persen sedangkan batas atasnya ditetapkan sebesar 92 persen.

Sebagai informasi, Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) telah merilis data pada September 2018, dimana kredit perbankan sudah tumbuh 12,96%. Sementara DPK hanya tumbuh 6,6%. Hal ini membuat loan to deposit ratio (LDR) menyentuh 94%. (*)

Suheriadi

Recent Posts

Jasindo Ingatkan Pentingnya Proteksi Rumah dan Kendaraan Selama Libur Nataru

Poin Penting Menurut Asuransi Jasindo mobilitas tinggi memicu potensi kecelakaan dan kejahatan, sehingga perlindungan risiko… Read More

16 hours ago

Presiden Prabowo Tegaskan Komitmen Selamatkan Kekayaan Negara

Poin Penting Pemerintah menyelamatkan lebih dari Rp6,6 triliun keuangan negara, sebagai langkah awal komitmen Presiden… Read More

16 hours ago

Bank Mandiri Berikan Relaksasi Kredit Nasabah Terdampak Bencana Sumatra

Poin Penting Bank Mandiri menerapkan perlakuan khusus kredit bagi debitur terdampak bencana di Aceh, Sumut,… Read More

16 hours ago

Kredit BNI November 2025 Tumbuh di Atas Rata-rata Industri

Poin Penting BNI menyalurkan kredit Rp822,59 triliun per November 2025, naik 11,23 persen yoy—melampaui pertumbuhan… Read More

18 hours ago

Cek Jadwal Operasional BSI Selama Libur Nataru 2025-2026

Poin Penting BSI menyiagakan 348 kantor cabang di seluruh Indonesia selama libur Natal 2025 dan… Read More

18 hours ago

Update Harga Emas Hari Ini: Galeri24 dan UBS Kompak Merosot, Antam Naik

Poin Penting Harga emas Pegadaian turun jelang libur Nataru 2025/2026, dengan emas Galeri24 turun Rp22.000… Read More

21 hours ago