Analisis

Antisipasi Gejolak, Regulator Siapkan Arah Strategis IKNB 2018

Jakarta- Guna mengantisipasi gejolak perekonomian nasional dan global, di penghujung tahun 2017 otoritas akan menetapkan Arah Strategis Pengawasan Industri Keuangan Non Bank (IKNB) 2018.

Kepala Eksekutif Pengawasan IKNB Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Riswinandi mengatakan, Arah Strategis Pengawasan IKNB 2018
sangat relevan dengan industri asuransi.

Pada arah strategis pertama yakni mengintegrasikan proses bisnis pengawasan. Riswinandi mengaku pihaknya berniat untuk melakukan pendalaman pengawasan IKNB berbasis teknologi informasi dan pengawasan bersama antara pengawas bank dan pengawas IKNB.

“Overview pengawasan IKNB berbasis teknologi yang pertama akan mencakup penggunaan sistem aplikasi pengawasan terintegrasi dengan data center pelaporan XBRL (Xtended Bussiness Reporting Language) dari IKNB baik terkait aspek perizinan, pelaporan keuangan dan operasional,” ungkap Riswinandi di Hotel Le Meridien Jakarta, Kamis 16 November 2017.

Selanjutnya pada arah strategis kedua ialah menumbuhkan dan mengembangkan Ekonomi dan Keuangan Syariah dimana pihaknya di OJK akan meningkatkan ketersediaan dan keragaman produk keuangan/asuransi syariah, meningkatkan kapasitas SDM di asuransi syariah, serta perluasan akses masyarakat terhadap produk asuransi syariah.

Sementara pada arah strategis ketiga yaitu pendalaman pasar keuangan dalam rangka perluasan akses keuangan yaitu peningkatan jenis dan jumlah produk asuransi yang mampu mencapai dan memenuhi kebutuhan masyarakat.

“Adapun beberapa program/produk asuransi yang telah berjalan antara lain asuransi mikro, asuransi usaha tani padi, asuransi nelayan, asuransi usaha ternak sapi, serta baru-baru ini OJK telah memberikan persetujuan polis standar asuransi budidaya udang,” jelas Riswinandi.

Sementara arah strategis keempat ialah terkait penguatan pengawasan konglomerasi keuangan yang dikoordinasikan secara internal oleh Pengawas Terintegrasi dibantu masing-masing Pengawas Bank, Pengawas Pasar Modal dan Pengawas Non Bank.

Sedangkan arah strategis terakhir ialah pengembangan financial technology. Riswinandi mengaku pihaknya akan memperbesar akses dan kemudahan masyarakat terhadap lembaga jasa keuangan.

“Perkembangan fintech juga kami lihat sangat pesat yang juga merambah industri asuransi, dimana kami melihat potensi masyarakat yang terhubung internet sudah sangat luas dan hal tersebut menjadi harapan bagi industri asuransi untuk mengembangkan jalur distribusi pemasaran melalui layanan keuangan digital,” tutup Riswinandi.(*)

Suheriadi

Recent Posts

Usai Umumkan Tutup Lapak, Bukalapak Bakal Menghadap Menko Airlangga

Jakarta - Bukalapak telah mengumumkan akan menutup layanan marketplace-nya pada tahun ini. Nantinya, platform jual beli… Read More

23 mins ago

15 Emiten Gelar Rights Issue Sepanjang 2024, Segini Total Penghimpunan Dananya

Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menyebut sebanyak 15 perusahaan tercatat telah melaksanakan aksi… Read More

33 mins ago

Susul Dian Siswarini, Kini Dua Direktur XL Axiata Kompak Mungundurkan Diri

Jakarta - PT XL Axiata Tbk (EXCL) mengumumkan pengunduran diri dua direkturnya, yakni Rico Usthavia… Read More

52 mins ago

World Bank Kritik Pajak RI, Luhut Jelaskan Alasan Hadirnya Core Tax

Jakarta – Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut B. Panjaitan menyatakan pihaknya terpicu oleh kritikan dari World… Read More

55 mins ago

Kantongi Dana IPO Rp260 Miliar, Hero Global Investment Ekspansi Pembangkit Hijau

Jakarta - PT Hero Global Investment Tbk (HGII), emiten sektor energi baru terbarukan (EBT) pada… Read More

2 hours ago

Indonesia Gabung BRICS, Luhut: Kita Terlalu Besar untuk Berpihak ke Satu Negara

Jakarta – Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut B. Panjaitan mengatakan Indonesia merupakan negara yang berdaulat dan… Read More

2 hours ago