Lebih lanjut dia menilai, jika The Fed menaikkan suku bunganya maka akan mendorong terjadinya arus keluar dana asing di Indonesia (capital outflow). Untuk mencegah hal itu maka BI akan ikut menyesuaikan suku bunga acuan BI 7-day Reverse Repo Rate yang saat ini berada di level 4,75%
“Dalam kondisi seperti ini BI tidak punya ruang lagi menurunkan suku bunganya. Kalau The Fed naikan 3 kali maka BI harus naikkan 25 bps,” ucapnya.
Baca juga: BI Tak Punya Ruang Turunkan Suku Bunga
Kendati begitu dirinya meyakini, bahwa Indonesia masih menjadi tempat yang menarik bagi investor asing. Sebab negara-negara lain di regional justru menerapkan suku bunga acuan yang condong negatif.
“Jepang itu negative interest rate, investor tidak mungkin menempatkan di sana. Mereka akan cari negara seperti Indonesia yang growth-nya dan interest-nya baik. Jadi investor tidak punya pilihan,” tutupnya. (*)
Editor: Paulus Yoga
Page: 1 2
Jakarta – Di tengah penurunan kunjungan wisatawan, PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk (PJAA) tercatat mampu… Read More
Jakarta - Terdakwa Harvey Moeis dinyatakan bersalah atas tindak pidana korupsi pada penyalahgunaan izin usaha… Read More
Jakarta - PT KAI (Persero) Daop 1 Jakarta terus meningkatkan kapasitas tempat duduk untuk Kereta… Read More
Jakarta – Starbucks, franchise kedai kopi asal Amerika Serikat (AS) tengah diterpa aksi pemogokan massal… Read More
Jakarta – PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BRI) siap melayani kebutuhan nasabah seiring tingginya mobilitas… Read More
Jakarta - Dalam rangka menyambut Natal 2024, Bank Mandiri menegaskan komitmennya untuk berbagi kebahagiaan melalui… Read More