Tips & Trick

Anti Ribet! Ini Cara Atur Keuangan untuk Anak Muda

Jakarta – Bagi sebagian orang, mengatur keuangan atau budgeting sulit dilakukan karena beragam faktor, mulai dari keinginan belanja impulsif, pembukuan keuangan yang tidak rapi, sampai pengeluaran yang terlalu banyak.

Padahal, atur keuangan atau budgeting adalah sesuatu yang dianjurkan banyak penasihat keuangan agar pengeluaran seseorang tidak melebar dan masih bisa dikendalikan. Budgeting juga diharapkan bisa membantu melancarkan keuangan seseorang, serta mempersiapkan diri untuk masa mendatang.

Baca juga: Fenomena YOLO dan FOMO jadi Tantangan Milenial Kelola Keuangan, Ini Tips dari OJK

Lantas, dari mana seseorang harus memulai atur keuangan? CEO PT Jooara Rencana Keuangan, Gembong Suwito menjelaskan bahwa tidak ada metode budgeting yang 100 persen akurat. Semua bergantung kepada pengalaman masing-masing individu.

“Tidak ada cara terbaik untuk budgeting. Misalnya, ada pola 10-20-30-40 dalam budgeting, atau ada yang 50-30-20. Pola terbaik di sini adalah pola yang bisa kita buat sendiri,” terang Gembong dalam acara Media Workshop Blu bertajuk “Pintar Finansial Bareng BluAcademy Lewat SMART Financial Goal” beberapa waktu lalu.

Menurut Gembong, aplikasi tracker bisa membantu seseorang, khususnya anak muda dalam mengatur keuangannya. “Aplikasi tracker ini bisa membantu melihat pengeluaran dari bulanan sampai detail hari ini. Rata-rata pengeluaran menjadi mudah dilihat,” ucap Gembong.

Jadi, keuangan akan lebih terkontrol jika seseorang mengetahui track record pengeluaran. Lebih lanjut, Gembong juga membagikan beberapa tips untuk mengatur budget, yakni menyesuaikan dengan financial goal atau tujuan keuangan, tidak membelanjakan dari dana yang sudah dialokasikan, hingga memastikan adanya dana darurat.

Untuk contoh pertama, seseorang bisa menentukan untuk apa dana yang mereka peroleh, baik itu untuk masa mendatang seperti pendidikan anak, asuransi, atau investasi, atau keperluan hiburan seperti liburan keluarga.

Baca juga: Diambang Resesi, Ini 4 Tips Milenial Kelola Keuangan

“Poin kedua, jangan membelanjakan uang yang sudah kita alokasikan. Ibaratnya kita sudah terpola. Sudah ada historical-nya,” lanjut Gembong.

Terakhir, selalu sisihkan uang dana darurat, minimal 3-6 bulan dari pengeluaran. Keberadaan dana darurat ini diharapkan mampu membantu seseorang beserta keluarga dan orang terdekat ketika ada penurunan pendapatan, keadaan genting, atau masa-masa sulit lainnya. (*) Mohammad Adrianto Sukarso

Galih Pratama

Recent Posts

HUT ke-26, Bank Mandiri Hadirkan Inovasi Digital Adaptif dan Solutif untuk Siap Jadi Jawara Masa Depan

Jakarta - Merayakan usia ke-26, Bank Mandiri meluncurkan berbagai fitur dan layanan digital terbaru untuk… Read More

9 hours ago

KemenKopUKM Gandeng Surveyor Indonesia Verifikasi Status Usaha Simpan Pinjam Koperasi

Jakarta - Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM) menunjuk PT Surveyor Indonesia, anggota Holding BUMN IDSurvey,… Read More

10 hours ago

Bijak Manfaatkan Produk Keuangan, Ini Pesan OJK kepada Gen Z

Balikpapan - Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Jasa Keuangan, Edukasi dan Pelindungan Konsumen OJK Friderica… Read More

10 hours ago

Jurus OJK Perluas Akses Keuangan yang Bertanggung Jawab dan Produktif di Balikpapan

Balikpapan – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) semakin memperluas akses keuangan masyarakat terhadap sektor jasa keuangan yang… Read More

10 hours ago

Rayakan HUT ke-26, Bank Mandiri Luncurkan 5 Fitur dan Layanan Digital Terbaru

Komisaris Bank Mandiri Chatib Basri dan Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi saat meresmikan peluncuran… Read More

11 hours ago

BEI Catat 5 Saham Berikut Jadi Pemberat IHSG Pekan Ini

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) selama sepekan mengalami penurunan sebesar sebesar 2,61 persen… Read More

12 hours ago