News Update

Anindya Bakrie : Hoax Terbanyak Ada di Media Sosial

Jakarta – Dalam forum Konvensi Nasional Media Massa bertajuk Iklim Bermedia dan Seimbang : Mempertahankan Eksistensi Media Massa Nasional dalam Lanskap Informasi Global di Padang, Presiden Direktur VIVA Media Group, Anindya Novyan Bakrie, menyebutkan bahwa saluran terbanyak penyebar berita bohong atau hoax dijumpai di media sosial.

Persentasenya mencapai 92.40 persen, disusul aplikasi percakapan (chating) 62.80 persen, lalu situs web 34.90 persen. Sementara pada televisi hanya 8.70 persen, media cetak 5 persen, email 3.10 persen, dan radio 1.20 persen.

Data itu ialah hasil survei yang melibatkan 1.116 responden. Hampir seluruh responden menyatakan terganggu dengan maraknya berita hoax.

Maka, katanya, salah satu cara paling efektif untuk menghambat penyebaran hoax adalah dengan mengedukasi masyarakat, penegakan hukum, mengoreksi melalui media sosial, blokir, dan flagging.

“Tak hanya itu saja. Media mainstream dituntut harus mampu menarik rasa kepercayaan para pemirsa atau pembaca. Saat ini, masyarakat Indonesia mempunyai tingkat kepercayaan yang tinggi terhadap media sebesar 67 persen. Angka ini meningkat empat persen jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya,” kata Anindya.

Selain itu, Anindya juga memaparkan keberadaan media baru yang memberikan peluang bagi media konvensional untuk dapat menjangkau audiens digital melalui media sosial, mesin pencari, dan situs berbagi video YouTube.

Mesin pencari, kata Anindya, memudahkan pengguna internet untuk menemukan konten karya jurnalistik sehingga meningkatkan visibilitas.

Media baru juga menjadi sarana alternatif komunikasi dua arah kepada audiens digital serta ekstensi branding dari media konvensional ke audiens digital.

Mengenai langkah-langkah untuk mendukung media nasional maupun lokal di tengah integrasi Indonesia dalam lanskap media global, Anindya berpendapat, perlu regulasi yang menopang pertumbuhan industri, media lokal, peraturan Dewan Pers tentang Kompetensi Wartawan dan Kode Etik Jurnalistik.

“Kolaborasi media nasional dalam merumuskan langkah strategis untuk beraliansi demi kesinambungan bisnis media lokal juga sangat penting, serta peningkatan kualitas sumber daya manusia media,” ujarnya. (*)

Dwitya Putra

Recent Posts

Waskita Beton Precast Raih Kontrak Baru Rp2,22 Triliun per November 2024, Ini Rinciannya

Jakarta - PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP) telah mencatatkan capaian positif yang ditandai dengan… Read More

9 mins ago

BOII Targetkan Laba 2025 Naik Dua Kali Lipat di Tengah Kenaikan PPN 12 Persen

Jakarta - Pemerintah resmi menaikkan pajak pertambahan nilai (PPN) dari 11 persen menjadi 12 persen.… Read More

3 hours ago

IHSG Ditutup Loyo ke Level 7.036, Saham IPAC, SPRE, dan SOFA jadi Top Losers

Jakarta – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada hari ini (27/12) ditutup melanjutkan pelemahannya ke… Read More

4 hours ago

Crazy Rich Surabaya Budi Said Divonis 15 Tahun Penjara dalam Kasus Korupsi Emas Antam

Jakarta – Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) menjatuhkan hukuman 15 tahun penjara kepada  crazy rich asal… Read More

5 hours ago

LRT Jabodebek Catat Lonjakan Penumpang 46,9 Persen saat Libur Natal 2024

Jakarta - PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI mencatat kenaikan signifikan dari pengguna LRT… Read More

5 hours ago

Koruptor Bayar Mahal: Denda Damai untuk Keadilan dan Pembangunan

Oleh Budi Santoso SE. Ak. MForAccy. PGCS. CA. CFE. CPA (Aust.). QIA, Vice President ACPE Indonesia Chapter… Read More

5 hours ago