Jakarta – Pengambilalihan 35% articipating interest Blok Masela oleh Pertamina dinilai sebagai langkah tepat untuk mengambil alih pengelolaan blok-blok minyak dan gas (migas) raksasa yang selama ini dikuasai asing.
“Sudah menjadi langkah tepat bagi Pertamina masuk ke Blok Masela karena dalam perhitungan Plan of Development (POD) itu cadangan minyak dan gas besar sekali dan sangat profitable, “ kata Pengamat Ekonomi Energi Universita Gadjah Mada (UGM) Fahmy Radhi, kepada Infobanknews, Senin (24/7).
Ia tak menepis, masuknya Pertamina yang menggantikan Shell menjadi langkah besar untuk bisa masuk dan mengelola terhadap sumur-sumur baru bukan terminasi semata.
Baca juga: Pertamina Gantikan Shell Kelola Blok Masela, Segini Keuntungan yang Didapat Ekonomi RI
Pasalnya selama ini kata dia, Pertamina hanya menangani sumur-sumur yang terminasi di mana sudah habis kontraknya seperti Blok Mahakam yang selalu produknya turun karena sudah diekploitasi selama 50 tahun.
“Nah Blok Masela itu kan baru. Ini jelas bagi Pertamina akan memberikan pengalaman baru sehingga mungkin ke depannya akan masuk pada blok-blok baru lainnya,” bebernya.
Menjawab kekhawatiran publik terkait dengan hengkangnya Shell dalam pengelolaan Blok Masela, Direktur Eksekutif ReforMiner Institute Komaidi Notonegoro mengungkapkan, hal tersebut tidak akan memengaruhi harga bahan bakar minyak (BBM) Shell yang dijual di pasaran.
“Kemungkinan tidak terkait secara langsung ya. Ini dikarenakan beda segmen sama sekali,” jelasnya kepada Infobanknews, Senin (24/7).
Menurutnya, Blok Masela sendiri merupakan sektor hulu yang artinya hanya menghasilkan gas semata. Sementara, harga BBM itu terkait segmen di bisnis hilir.
“Jadi produknya juga berbeda. Kalau Blok Masela kan lebih ke gas sedangkab BBM secara processing atau stracture cost juga tidak sama,” jelasnya.
Sementara itu, ketika dihubungi Infobanknews, Shell Indonesia belum bisa memberikan keterangan resmi terkait dengan pengaruh hengkangnya Shell dari Blok Masela terhadap bahan bakar yang dijual di Indonesia.
Baca juga: Pertamax Green 95 Siap Dijual di SPBU Surabaya dan Jakarta, Segini Kisaran Harganya
Melansir di laman resmi Shell, Senin (24/7), tercatat harga bahan bakar minyak (BBM ) di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Shell di seluruh wilayah Indonesia per 1 Juli 2023.
Shell Super yang merupakan jenis bensin dengan nomor oktan (RON) paling rendah itu saat ini dibanderol Rp12.630 per liter. Sementara Shell V-Power dibanderol Rp13.780 per liter yang sebelumnya Rp14.850 atau turun Rp1.070.
Adapun untuk jenis Shell V-Power Diesel Rp13.590 per liter. Untuk harga BBM jenis Shell Diesel Extra yang tersedia di Jawa Timur adalah Rp13.160 per liter dan Sumatera Utara adalah Rp13.440 per liter. (*)
Editor: Galih Pratama
Jakarta - PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) telah menyalurkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) senilai Rp158,60… Read More
Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dengan tegas melaksanakan langkah-langkah pengawasan secara ketat terhadap PT… Read More
Jakarta - Pada pembukaan perdagangan pagi ini pukul 9.00 WIB (22/11) Indeks Harga Saham Gabungan… Read More
Jakarta - Rupiah berpeluang masih melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) akibat ketegangan geopolitik Ukraina dan Rusia… Read More
Jakarta - Harga emas Antam atau bersertifikat PT Aneka Tambang hari ini, Jumat, 22 November… Read More
Jakarta - MNC Sekuritas melihat pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) secara teknikal pada hari… Read More