Jakarta – Ekonom Senior Faisal Basri menilai, angka testing covid-19 berbanding lurus dengan penambahan kasus Covid-19 di sebuah negara. Dengan demikian, jumlah testing menjadi kunci agar dapat mengendalikan Covid-19 untuk segera memulihkan ekonomi di sebuah negara.
“Korelasi angka testing dengan kasus positif baru kuat sekali. Kalau testing menurun berarti akan semakin banyak orang terjangkit virus dan ekonomi belum bisa pulih,” kata Faisal dalam diskusi virtual di Jakarta, Rabu 4 November 2020.
Menurutnya, saat ini Indonesia perlu berbangga karena kasus positif Covid-19 menurun. Namun demikian, hal tersebut terjadi lantaran jumlah testing yang juga ikut menurun.
Sebagai contoh, jumlah spesimen yang diperiksa per 2 November pukul 12.00 WIB sebanyak 26.661 spesimen. Angka tersebut jauh di bawah kemampuan pemeriksaan pada Sabtu (31/10) yang mencapai 29.001 spesimen atau kapasitas testing pekan lalu yang masih bertengger di atas 30.000 spesimen per hari.
Ia mengungkapkan, pengendalian Covid-19 masih sangat penting. Faisal menyebut, meski negara menggelontorkan anggaran sangat besar namun bila Covid-19 tidak dikendalikan maka kondisi ekonomi tidak akan berjalan dengan normal.
“Seberapa pun umkm dibantu, dunia usaha dibantu kalau tidak bisa aktfitas normal ekonominya susah. Persyaratnya adalah menangani Covid ini,” tukas Faisal. (*)
Editor: Rezkiana Np
Jakarta - PT Mandiri Sekuritas memproyeksikan pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) yang stabil pada kisaran… Read More
Jakarta – PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) atau Harita Nickel pada hari ini (22/11)… Read More
Jakarta - Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada kuartal III 2024 mencatatkan surplus sebesar USD5,9 miliar, di… Read More
Jakarta – Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Yuliot Tanjung mendukung langkah PLN… Read More
Head of Institutional Banking Group PT Bank DBS Indonesia Kunardy Lie memberikan sambutan saat acara… Read More
Pengunjung melintas didepan layar yang ada dalam ajang gelaran Garuda Indonesia Travel Festival (GATF) 2024… Read More