Hingga Maret tahun ini, Andalan Finance telah menyalurkan pembiayaan baru sebesar Rp692 miliar atau meningkat sebesar 85 persen dari periode yang sama pada tahun lalu. Kenaikan pada penyaluran pembiayaan diikuti dengan efisiensi biaya operasional serta terjaganya pembiayaan bermasalah (Non Performing Financing/NPF).
Menurut Sebastianus, sistem deteksi dini yang berjalan dengan baik dilakukan terhadap konsumen dengan piutang yang terindikasi bermasalah dalam pembayaran merupakan faktor terjadinya penurunan tingkat NPF.
Ia menambahkan, Andalan Finance saat ini memiliki 37 kantor cabang yang tersebar di seluruh pulau besar di Indonesia. Untuk lebih mendekatkan dengan konsumen dan memperluas pangsa pasar, Andalan Finance dalam waktu dekat berencana untuk membuka 6 kantor cabang baru yang tersebar di pulau Sumatra, Jawa, dan Bali. (*)
Jakarta - Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati menyoroti tantangan besar yang dihadapi Indonesia dalam mencegah… Read More
Jakarta - Presiden Prabowo Subianto mendukung kebijakan solusi dua negara untuk menyelesaikan konflik Palestina yang… Read More
Jakarta - Pemerintah Indonesia melalui Utusan Khusus Presiden Republik Indonesia Hashim Djojohadikusumo berhasil memikat pendanaan… Read More
Jakarta - Agung Podomoro Group (APG) mencatat penjualan hunian di Kota Podomoro Tenjo mencapai 6.400… Read More
Jakarta - Menteri Koordinator bidang Politik dan Keamanan (Menko Polkam) Budi Gunawan yang kerap disapa BG mengungkapkan… Read More
Jakarta - PT Mandiri Sekuritas bekerja sama dengan perusahaan induk, Bank Mandiri, Bursa Efek Indonesia… Read More