Ancaman Nuklir Semakin Nyata, Ketidakpastian Ekonomi Global Meningkat

Ancaman Nuklir Semakin Nyata, Ketidakpastian Ekonomi Global Meningkat

Jakarta – Seluruh dunia tengah dihadapkan pada tantangan ekonomi. Di saat pandemi belum sepenuhnya berakhir, dunia dihadapkan pada tantangan perang Rusia dan Ukraina yang belum ada tanda-tanda mereda.

Luhut Binsar Panjaitan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi mengatakan, bahwa kemungkinan ancaman nuklir semakin nyata, yang akan meningkatkan ketidakpastian di ekonomi global.

“Ini jadi tambah memprihatinkan bila nuklir terjadi kita musti aware juga, jangan hanya kita lihat di dalam negeri kita saja yang kelihatan relatif oke, diluar itu bisa terjadi macam-macam,” ujar Luhut dalam acara Investor Daily Summit 2022, Rabu, 12 Oktober 2022.

Ketidakpastian tersebut, tercermin dari volatilitas harga komoditas yang meningkat pada tingkat harga yang tetap tinggi. Harga minyak mentah kembali meningkat mendekati US$100 per barel, sementara harga komoditas ekspor utama Indonesia mengalami tren penurunan.

“Ini musti kita cermati dengan baik, jadi kita akan bertumpu pada komoditi palm oil, coal dan segala macam ini yang naik harganya tinggi itu menambah revenue buat negara, tapi pada sisi lain harga minyak naik sekarang sudah dekat US$100,” jelasnya.

Kemudian, Luhut melanjutkan, bila nuklir terjadi harga minyak akan bisa mencapai US$150 – US$200 per barel yang akan berimbas pada inflasi dan suku bunga global.

“Ini yg perlu kita waspadai bersama, tingginya kenaikan harga komoditas terutama energi dan pangan memicu kenaikan inflasi berbagai negara dunia, ini saya kira tidak bisa dipungkiri,” pungkasnya. (*) Irawati

Related Posts

News Update

Top News