Jakarta– Pelemahan nilai tukar (kurs) Rupiah terhadap Dollar Amerika Serikat (AS) nampaknya masih akan terus membayangi dalam perdagangan awal Agustus hari ini (2/8). Lagi-lagi ketegangan perang dagang antara Amerika Serikat dan China dinilai sebagai pemicu utama pelemahan tersebut.
Hal tersebut disampaikan oleh
Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Bhima Yudhistira Adhinegara ketika dihubungi oleh infobanknews. Menurutnya pasar kembali resah akibat statmen Presiden AS Donald Trump yang akan kembali menaikan tarif perdagangan dari China.
“Rupiah melemah karena faktor pengumuman Trump yang akan menaikan 10% bea masuk produk dari China,” kata Bhima di Jakarta, Jumat 2 Agustus 2019.
Menurutnua, penambahan tarif ini dikhawatirkan akan memperburuk outlook perdagangan global bahkan hingga 2020. Tak hanya itu, perdagangan Indonesia ke AS maupun Chinapun dikhawatirkan bisa terpukul akibat dampak tersebut.
Sebagai informasi, pada pembukaan perdagangan hari ini, (2/8) Kurs Rupiah berada di level Rp14.179/US$ posisi tersebut melemah 63 poin dibandingkan penutupan perdagangan kemarin (1/8) yang masih berada di level Rp14.116/US$.
Sementara, berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) hari ini, (2/8) kurs rupiah menyentuh posisi Rp14.203/US$ melemah signifikan dari posisi Rp14.098/US$ pada Kemarin (1/8).
Editor: Rezkiana Np
Jakarta – PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) atau Harita Nickel pada hari ini (22/11)… Read More
Jakarta - Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada kuartal III 2024 mencatatkan surplus sebesar USD5,9 miliar, di… Read More
Head of Institutional Banking Group PT Bank DBS Indonesia Kunardy Lie memberikan sambutan saat acara… Read More
Pengunjung melintas didepan layar yang ada dalam ajang gelaran Garuda Indonesia Travel Festival (GATF) 2024… Read More
Jakarta - PT Eastspring Investments Indonesia atau Eastspring Indonesia sebagai manajer investasi penerbit reksa dana… Read More
Jakarta - Bank Indonesia (BI) mencatat perubahan tren transaksi pembayaran pada Oktober 2024. Penggunaan kartu ATM/Debit menyusut sebesar 11,4… Read More