Jakarta – Bank Indonesia (BI) memutuskan untuk mempertahankan BI rate di level 6,5% pasca Rapat Dewan Gubernur pada 20-21 Juli 2016 lalu. Suku bunga Deposit Facility ditetapkan sebesar 4,5% dan Lending Facility sebesar 7%. BI juga memutuskan untuk mempertahankan BI 7-day (Reverse) Repo Rate sebesar 5,25%.
Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia, Tirta Segara mengatakan, keputusan ini dapat memperkuat upaya untuk mendorong permintaan domestik dan berdampak pada pertumbuhan ekonomi nasional.
Keputusan tersebut menjadi perhatian investor yang sebelumnya memprediksi akan ada pemangkasan BI Rate oleh BI. Pasalnya, sentimen terhadap ekonomi Indonesia semakin membaik karena data ekonomi telah stabil dan intervensi bank sentral membantu mendongkrak pertumbuhan.
Lukman Otunuga, Research Analyst FXTM mengatakan, telah berkembang ekspektasi pasar bahwa kemungkinan pemotongan suku bunga di hari Kamis lalu akan menjadi pemotongan terakhir di 2016 yang mendukung skema pengampunan pajak.
“Dengan semakin baiknya selera risiko, saham Indonesia melejit ke level tertinggi dalam 14 bulan terakhir dan berpotensi terus meningkat jika Indonesia menampilkan sinyal pemulihan dan pertumbuhan ekonomi” imbuhnya. (*)
Jakarta - Orderkuota berkolaborasi dengan Nobu meluncurkan Madera, sebuah rekening digital serba bisa. Peluncuran Madera… Read More
Jakarta - Presiden RI Prabowo Subianto memulai lawatan kenegaraan perdana ke sejumlah negara, antara lain… Read More
Jakarta - PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GoTo) mendukung program pemerintah dalam menyediakan makanan bergizi… Read More
Jakarta – Menteri Koperasi (Menkop) Budi Arie Setiadi berkomitmen penuh untuk mendongkrak rasio kepesertaan masyarakat… Read More
Jakarta - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) RI mencatat penerimaan pajak hingga Oktober 2024 mencapai Rp1.517,53 triliun,… Read More
Jakarta - Presiden RI Prabowo Subianto memulai kunjungan kerja luar negeri perdananya, dengan mengunjungi sejumlah negara… Read More