Expertise

Analisis Keputusan RDG BI yang Pertahankan BI Rate Tetap 6,25 Persen

Ryan Kiryanto, Ekonom Senior dan Associate Faculty LPPI

TEPAT, taktis dan berhati-hati keputusan Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI) hari ini yang mempertahankan BI rate di 6,25 persen untuk menjaga kestabilan moneter. Terutama dalam mempertahankan posisi rupiah agar lebih berdaya tahan terhadap dolar Amerika Serika (AS) dan melanjutkan penguatan rupiah sesuai dengan fundamentalnya.

Pelaku pasar dan pebisnis serta perbankan diperkirakan tidak terkejut dan bisa memahami keputusan BI. Harus diingat dan dimengerti, bahwa, pertama, penguatan rupiah akhir-akhir ini lebih dikarenakan faktor sentimen global oleh depresiasi dolar AS terhadap mata uang kuat lainnya (yen, poundsterling, euro).

Kedua, ekonomi Indonesia sedang dalam situasi memasuki transisi pemerintahan pada Oktober dan menjelang Pilkada serentak pada November nanti sehingga menciptakan ketidakpastian dari aspek politik domestik.

Ketiga, apalagi saat ini terpantau indikator makroekonomi sedang bergerak dalam trend melemah (terlihat dari turunnya PMI Juli ke 49,3; kuantitas pengangguran naik, indeks kepercayaan konsumen dan pebisnis menurun meskipun masih di atas ambang batas, dan deflasi tiga bulan berturut-turut).

Baca juga: BI Kembali Tahan Suku Bunga di Level 6,25 Persen, Ini Alasannya

Keempat, sebagai pertimbangan tambahan boleh jadi bank-bank sentral di seluruh dunia -termasuk BI- tengah menanti sikap The Fed di September nanti yang diperkirakan akan menurunkan suku bunga acuan sebesar 25-50 basis poin.

Maka, di September atau Oktober nanti BI punya ruang menurunkan BI Rate, dengan persyaratan inflasi terkendali dan rupiah stabil.

Apalagi jika sampai September atau Oktober nanti tetap terpantau melemahnya beberapa indikator ekonomi domestik seperti disebutkan di atas juga bisa menjadi dasar pertimbangan berikutnya yang mendorong BI untuk menurunkan BI Rate sebesar 25 bps menjadi 6 persen untuk mengakselerasi perekonomian nasional yang terindikasi melemah. (*)

Galih Pratama

Recent Posts

OJK Siap Dukung Target Ekonomi 8 Persen, Begini Upayanya

Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyebut bersedia mendukung target pertumbuhan ekonomi 8 persen Presiden… Read More

2 hours ago

BPKH Ajak Pemuda Gunakan DP Haji sebagai Mahar Pernikahan

Jakarta - Saat ini, secara rata-rata masa tunggu untuk melaksanakan ibadah haji di Indonesia bisa… Read More

3 hours ago

OJK Bakal Terbitkan 3 Aturan Baru Pasar Modal di Akhir 2024, Ini Bocorannya

Labuan Bajo - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyebutkan bahwa, akan menerbitkan Peraturan OJK (POJK) terbaru… Read More

4 hours ago

Penjualan Trisula Textile Naik 19 Persen di Q3 2024, Ini Penopangnya

Jakarta - PT Trisula Textile Industries Tbk (BELL), emiten penyedia kain, seragam, dan fashion berhasil… Read More

4 hours ago

IHSG Sepekan Melemah 2,46 Persen, BEI Ungkap Penyebabnya

Labuan Bajo - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat bahwa, perdagangan saham pada pekan ini… Read More

5 hours ago

IHSG Sepekan: Melemah 2,46 Persen, Kapitalisasi Pasar jadi Rp12.601 Triliun

Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menyatakan data perdagangan saham pada pekan ini 28… Read More

6 hours ago