Oleh Ryan Kiryanto
PADA Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (RDG BI) besuk, Rabu (20/3), BI diperkirakan masih akan melanjutkan keputusannya untuk mempertahankan BI Rate tetap di 6%, dengan pertimbangan berikut ini.
Pertama, outlook atau ekspektasi inflasi tahunan (yoy) ke depan cenderung naik didorong oleh kenaikan harga beras dan bahan bakar minyak (BBM) non-subsidi sesuai dengan harga keekonomian. Lebih-lebih jelang Idul Fitri bulan Maret dan April, inflasi bulanannya yang cenderung tinggi seiring kenaikan harga kelompok pangan dan transportasi.
Baca juga: Menavigasi Strategi Bisnis Perbankan di Era Suku Bunga Tinggi
Kedua, perkembangan kurs rupiah terhadap dolar AS yang cenderung melemah atau sangat fluktuatif (volatile) di tengah menurunnya surplus neraca dagang secara bulanan karena turunnya harga komoditas primer (CPO, batubara, nikel dan bauksit) seiring melemahnya permintaan global.
Dari sisi eksternal (global), stance kebijakan moneter juga masih cenderung ketat atau hawkish, salah satunya dari kenaikan suku bunga acuan oleh bank sentral Jepang (BoJ) positif 0,1% dari sebelumnya suku bunga negatif.
Baca juga: Bank Mandiri Proyeksikan Suku Bunga BI Tetap 6 Persen di Maret 2024
Keputusan RDG BI menahan BI Rate tetap 6% relatif tidak mengganggu stabilitas sistem keuangan, fungsi intermediasi oleh industri keuangan (utamanya perbankan) serta tidak mengendurkan aktivitas sektor riil atau dunia usaha. Ini lantaran perbankan condong tidak akan mengubah stance kebijakan suku bunganya.
Di samping itu, pelaku usaha masih memungkinkan pencarian pembiayaan dari pasar modal yang saat ini menunjukkan kegairahan. Prinsipnya, sejauh outlook atau ekspektasi inflasi tahunan ke depan masih di atas target BI yang titik tengahnya 2,5%, maka BI cenderung akan menahan level BI Rate tetap 6%. Stance policy ini sejalan dengan pakem saat ini, yaitu “stability over growth”.
Penulis adalah Ekonom Senior dan Associate Faculty Lembaga Perbankan Indonesia/LPPI
Jakarta - PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) resmi membuka penjualan tiket kereta cepat Whoosh… Read More
Jakarta - PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) terus berkomitmen mendukung pengembangan sektor pariwisata berkelanjutan… Read More
Tangerang - Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) bekerja sama dengan Kementerian Perdagangan (Kemendag) meluncurkan program… Read More
Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat bahwa data perdagangan saham selama periode 16-20… Read More
Jakarta – Bank Indonesia (BI) mencatat di minggu ketiga Desember 2024, aliran modal asing keluar… Read More
Jakarta - PT Asuransi BRI Life meyakini bisnis asuransi jiwa akan tetap tumbuh positif pada… Read More