Jakarta–Nilai tukar rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan hari ini (1/2) diperkirakan berpeluang melanjutkan penguatannya, setelah pada perdagangan sebelumnya rupiah sempat ditutup melemah.
Analis PT Samuel Sekuritas Indonesia, Rangga Cipta mengatakan, rupiah menikmati dampak lemahnya dolar bersamaaan kurs lainnya di Asia. Namun sentimen negatif domestik membuat rupiah justru melemah saat penutupan.
“Inflasi yang diperkirakan naik, PDB yang diperkirakan melambat serta tingginya ketidakpastian politik adalah beberapa sentimen negatif yang ada,” ujar Rangga dalam risetnya di Jakarta, Rabu, 1 Februari 2017.
Dia menjelaskan, kondisi dollar index yang anjlok hingga di bawah 100 poin akibat merespon pernyataan dari penasihat Donald Trump yang menuduh euro dinilai terlalu lemah. Hal ini telah memberikan sentimen negatif pada mata uang paman Sam tersebut.
“Penguatan tajam pound sterling serta Bank of Japan (BoJ) yang lebih optimistis terhadap pertumbuhan Jepang juga telah bantu pelemahan dolar kemarin,” ucap Rangga. (*)
Editor: Paulus Yoga
Jakarta - Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mengungkapkan bahwa sejumlah barang dan jasa, seperti… Read More
Jakarta - Pemimpin tertinggi Gereja Katolik Sedunia Paus Fransiskus kembali mengecam serangan militer Israel di jalur… Read More
Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berbalik dibukan naik 0,98 persen ke level 7.052,02… Read More
Jakarta – Pengamat Pasar Uang, Ariston Tjendra, mengungkapkan bahwa kebijakan pemerintah terkait kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN)… Read More
Jakarta - Harga emas Antam atau bersertifikat PT Aneka Tambang hari ini, Senin, 23 Desember… Read More
Jakarta – Direktorat Jenderal Pajak (DJP) buka suara terkait dengan transaksi Quick Response Code Indonesia Standard (QRIS)… Read More