Dia mengungkapkan, walaupun belum ada konfirmasi resmi dari Standard & Poor’s (S&P) terkait peringkat utang, namun kenaikan peringkat utang ke investment grade saat ini diperkirakan sangat kuat, sehingga meningkatkan daya tarik aset berdenominasi rupiah.
Kendati demikian, pelaku pasar tetap harus mewaspadai sentimen negatif yang dapat mengganggu pergerakan rupiah, salah satunya dampak dari Brexit, di mana pemerintah Inggris menyatakan akan mulai memisahkan diri dari Uni Eropa pada 29 Maret 2017 mendatang.
“Brexit yang dicanangkan akan dimulai segera mulai menekan poundsterling sehingga memberikan alasan bagi dolar untuk berhenti melemah,” ucapnya. (*)
Editor: Paulus Yoga
Page: 1 2
Jakarta - Allianz Life Indonesia dan Allianz Utama Indonesia meraih sertifikasi terkait keamanan data pribadi,… Read More
Jakarta – Kegiatan operasional Bank Indonesia ditiadakan pada hari Pemungutan Suara Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada), Rabu, 27… Read More
Jakarta - PT Daya Intiguna Yasa Tbk (MDIY) sebagai brand ritel yang dikenal dengan MR.… Read More
Jakarta - Indonesian Institute for Corporate Directorship (IICD) pada tahun ini kembali memberikan penghargaan kepada… Read More
Jakarta - PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI) membeberkan sejumlah target untuk melakukan pengembangan Central… Read More
Jakarta - PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI) sebagai Central Counterparty Pasar Uang dan Valuta… Read More