Pasar Modal

Analis Rekomendasikan Buy Saham BBNI, Ini Alasannya!

Jakarta – PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI melalui aplikasi wondr by BNI merupakan inisiatif perusahaan dalam melakukan perbaikan platform mobile banking supaya lebih kekinian.

Aplikasi wondr by BNI yang tersedia pada Juli 2024 merupakan pengembangan dari platform mobile banking yang sudah mapan.

Berbagai hal yang tersedia pada wondr by BNI dinilai bakal turut mendongkrak kinerja bank pelat merah ini.

Analis KB Valbury Sekuritas, Akhmad Nurcahyadi yang menyatakan bahwa Current Account Saving Account (CASA) BNI akan naik.

“Dengan adanya wondr by BNI, porsi dana murah alias CASA bank bisa naik di tahun 2025 dan mampu mendongkrak NIM BBNI,” ujar Akhmad dikutip, Senin, 25 November 2024.

Dia juga memperkirakan rasio CASA BBNI di tahun depan bisa menyentuh 72,1 persen. Sementara untuk Net Interest Margin (NIM) bisa mencapai 4,5 persen atau sama dengan tahun 2023, di atas pedoman manajemen untuk tahun 2024 yang dipatok setidaknya sama dengan 4 persen.

Baca juga: BNI Perluas Layanan Diaspora RI di Belanda Lewat Implementasi KMILN

Atas dasar itulah, analis merekomendasikan untuk melakukan aksi buy saham BBNI. Analis NH Korindo Sekuritas juga memberikan rekomendasi hal yang sama, yaitu buy saham BBNI. Di mana target harga di Rp6.400.

Selanjutnya, Phintraco Sekuritas juga memberikan rating buy dengan target harga di Rp6.350 untuk BBNI. Terakhir, Ciptadana Sekuritas juga memberikan rekomendasi buy dengan target harga di Rp6.700 untuk saham BBNI.

Terkait wondr by BNI, aplikasi baru ini memang tidak hanya memperluas jangkauan layanan digital tetapi juga meningkatkan pengalaman pengguna dengan antarmuka yang lebih modern dan responsif, yang dapat meningkatkan kepuasan dan loyalitas nasabah. Tak heran, jumlah pengguna wondr by BNI terus meningkat.

Data mencatat, hingga 18 Agustus 2024, wondr by BNI telah diunduh lebih dari 2 juta kali. Bahkan, ada jumlah transaksi pengguna aplikasi tersebut naik hingga 200 persen dibandingkan BNI Mobile Banking sebelumnya.

Semenjak wondr by BNI diluncurkan pada 5 Juli 2024, jumlah pembukaan rekening baru per kuartal melonjak pesat. Pada kuartal III 2024, pembukaan rekening baru capai 866 ribu atau naik 41,3 persen (QtoQ).

Pembukaan rekening baru setiap bulannya mampu tembus 225 ribu dan terus mengalami peningkatan. Tingkat keaktifan nasabah pada wondr by BNI mencapai 50 persen vs 30 persen dari BNI Mobile Banking.

Sebelumnya, pengamat perbankan dan praktisi sistem pembayaran Arianto Muditomo menegaskan bahwa BNI memiliki peluang kenaikan kinerja khususnya dari fee based income dengan adanya wondr by BNI.

Baca juga: Dinilai Positif, BNI Terus Perkuat ESG Lewat Xpora UMKM

“Walaupun BNI sudah lama memiliki layanan mobile banking, aplikasi wondr by BNI membawa fitur-fitur baru yang lebih canggih, yang mendorong lebih banyak transaksi digital dengan biaya layanan tertentu,” ujarnya.

Diperkirakan nasabah akan lebih banyak menggunakan fitur seperti transfer, pembayaran tagihan, investasi, dan layanan lainnya. Layanan tersebut, lanjutnya, bisa menambah pendapatan berbasis biaya.

Selain itu, peningkatan penggunaan layanan digital melalui wondr by BNI dapat mengurangi ketergantungan nasabah pada ATM dan EDC, sehingga bank dapat mengurangi biaya operasional.

“Biaya tersebut yang terkait dengan pemeliharaan dan pengelolaan infrastruktur fisik ini, menghasilkan efisiensi biaya yang signifikan,” tegasnya. (*)

Editor: Galih Pratama

Irawati

Recent Posts

Bank Mandiri Perkuat Komitmen, Jadi Penyalur FLPP dengan Tingkat Keterhunian Terbaik

Jakarta - Bank Mandiri terus menunjukkan komitmennya dalam mendukung program 3 juta rumah yang diinisiasi… Read More

14 hours ago

3 Rekomendasi Tempat Liburan Akhir Tahun, Gak Kalah Seru!

Jakarta – Akhir tahun menjadi momen yang cocok untuk menghabiskan liburan bareng keluarga. Jika Anda… Read More

16 hours ago

Pemerintah Siapkan Rp20 Triliun untuk Kredit Investasi Padat Karya, Ini Syaratnya

Jakarta – Pemerintah menyiapkan anggaran sebesar Rp20 triliun untuk kredit investasi padat karya pada tahun 2025. Anggaran… Read More

18 hours ago

Ada 22 Perusahaan Antre IPO, Mayoritas Beraset Jumbo

Jakarta – PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat per 20 Desember 2024, terdapat 22 perusahaan… Read More

19 hours ago

Banggar Beberkan Solusi Strategis Antisipasi Risiko Kenaikan PPN 12 Persen

Jakarta - Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR RI Said Abdullah meminta pemerintah melakukan mitigasi risiko… Read More

19 hours ago

Libur Natal, 1,1 Juta Kendaraan Tinggalkan Jabodetabek

Jakarta - PT Jasa Marga (Persero) Tbk. mencatat sebanyak 1.170.098 kendaraan meninggalkan wilayah Jabotabek pada… Read More

19 hours ago