Jakarta–Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan hari ini (6/6) diprediksi masih memiliki ruang untuk menguat, menyusul pergerakan dolar AS pada perdagangan kemarin (5/6) yang ditutup melemah terhadap hampir seluruh mata uang Asia.
Pernyataan tersebut disampaikan oleh Analis PT Samuel Sekuritas Indonesia, Rangga Cipta, dalam risetnya, di Jakarta, Selasa, 6 Juni 2017. Menurutnya, laju dolar index yang melemah di Asia ini menunjukkan faktor global lebih mendominasi penguatan rupiah.
“Ruang penguatan rupiah diperkirakan masih terbuka. Melemahnya dolar untungkan rupiah, aset rupiah masih menarik,” ujar Rangga Cipta.
Meski faktor global mendominasi terhadap sentimen laju rupiah yang menguat, namun kata dia, faktor domestik tidak sepenuhnya buruk. Hal ini tercermin dari penguatan IHSG dan SUN yang diiringi aliran dana asing yang masuk ke Indonesia menjadi cerminan sentimen positif.
“Faktor domestik tak sepenuhnya buruk. Fokus domestik tertuju pada consumer confidence index yang akan diumumkan besok dan diperkirakan akan naik,” ucapnya. (*)
Editor: Paulus Yoga
Jakarta - Mahkamah Pidana Internasional (International Criminal Court/ICC) resmi mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Perdana Menteri Israel, Benjamin… Read More
Jakarta - PT Mandiri Sekuritas memproyeksikan pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) yang stabil pada kisaran… Read More
Jakarta – PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) atau Harita Nickel pada hari ini (22/11)… Read More
Jakarta - Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada kuartal III 2024 mencatatkan surplus sebesar USD5,9 miliar, di… Read More
Jakarta - Kapolda Sumbar Irjen. Pol. Suharyono menjelaskan kronologis polisi tembak polisi yang melibatkan bawahannya,… Read More
Jakarta – Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Yuliot Tanjung mendukung langkah PLN… Read More